Dengan restu sang ibu pula, AHY bisa mengabdikan sepenuh hati kepada Ibu Pertiwi.
"Selanjutnya, atas restumu, aku memang benar-benar menjadi Anak Negara; menjadi Taruna Akademi Militer, dan kemudian mengabdi sebagai prajurit TNI," tulis AHY.
Terlalu Berat Melepas Kepergian Ani Yudhoyono, AHY Ungkapkan Pesan Menyayat Hati: Dengan Tetesan Air Mata Aku Harus Ikhlas Melepasmu
Suami Annisa Pohan tersebut mengakui bahwa semenjak menjadi prajurit, waktu dan tenaganya untuk orang tua selalu tersita.
Namun di balik pengorbanannya itu, AHY banyak belajar hal-hal baru yang juga biasa diajarkan sang ibu.
"Dalam kehidupan prajurit, meski waktuku sangat tersita untuk bisa lebih banyak berbakti padamu, tapi aku jadi lebih banyak belajar tentang nilai-nilai perjuangan dan pengabdian tanpa mengenal batas ruang dan waktu, yang selalu engkau contohkan dalam kehidupan," ungkapnya.
Dengan mata kepala sendiri, AHY bisa merasakan bagaimana dunia militer juga membentuk pribadi Ani Yudhoyono.
Di mana Ani Yudhoyono juga tumbuh dalam keluarga militer sang ayah yang merupakan seorang letnan jenderal.
Menurut AHY, sikap Ani Yudhoyono pun juga dipengaruhi oleh didikan militer.
"Aku juga jadi mengerti karakter dan lingkungan yang membentukmu sebagai putri dan istri seorang prajurit; nilai-nilai kejujuran dan kesetiaan; memiliki prinsip dan keyakinan; teguh pada pendirian diatas jalan yang lurus; berani membela dan menyuarakan kebenaran dan keadilan; berani menghadapi kehidupan yang penuh tantangan, suka duka dan jatuh bangun, dengan tegar dan semangat pantang menyerah; serta selalu bersyukur atas karunia Tuhan," ungkapnya.