Arab Saudi Rayakan Lebaran Selasa Ini, Indonesia Sehari Kemudian, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli

None - Selasa, 04 Juni 2019 | 21:28
 
Proses pemantauan hilal di lantai 18 hotel Aryaduta Palembang (Foto: Aji YK Putra/Kompas.com)

Proses pemantauan hilal di lantai 18 hotel Aryaduta Palembang (Foto: Aji YK Putra/Kompas.com)

GridPop.id -Indonesia dan Arab Saudi tahun 2019 ini merayakan Lebaran pada hari yang berbeda.

Perbedaan ini bukan terkait zona waktu, tetapi buah dari keragaman syarat dan ketentuan untuk menetapkan awal bulan Syawal.

Indonesia dan Arab sama-sama melakukan dua metode untuk penetapan awal Syawal: penghitungan secara matematis atau hisab serta pengamatan hilal (bulan sapit tipis penanda awal bulan) secara langsung atau rukyat.

Baca Juga: Cerita Ulang Tahun Terakhir Ani Yudhoyono Sebelum Wafat, Tampil Modis dengan Gaya Chic Bersama Annisa Pohan

Namun, Indonesia dan Arab memiliki syarat dan ketentuan berbeda dalam rukyat sehingga Lebaran di Arab Saudi jatuh lebih awal, yakni pada Selasa (4/6/2019).

Dalam tulisannya pada Selasa (4/6/2019), astronom amatir Marufin Sudibyo mengungkapkan, Indonesia memiliki kriteria Imkan Rukyat.

Berdasarkan kriteria itu, hasil pengamatan hilal bisa diterima jika tinggi bulan minimal 2 derajat dengan umur bukan minimal 8 jam serta elongasi Bulan-matahari minimal 3 derajat.

Kriteria itu bisa digunakan untuk menolak laporan rukyat.

"Terutama jika laporan berdasarkan pada observasi mata telanjang saja, tanpa didukung alat bantu apapun dan tanpa citra/foto yang menjadi bukti," katanya.

Sementara di Arab, rukyat bisa diterima asal ada yang melaporkan kenampakan hilal.

Baca Juga: Selalu Bikin Vlog Saat Cek Kandungan di Rumah Sakit, Paula Verhoeven Marah dan Beri Peringatan Pada Baim Wong, Ada Apa?

Selama bulan sudah di atas ufuk saat senja akhir Ramadhan, maka hilal bisa diterima.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular