Ridho mengaku sangat senang bisa menghibur, apalagi di tengah suasana yang tegang, seperti aksi 22 Mei.
"Sejak 19 Mei saya diperbantukan ke Jakarta untuk mengamankan aksi 22 Mei. Saya bersyukur bisa menjalin tali silaturahim dengan jurnalis sekaligus menghibur mereka," katanya.
Ridho bercerita, sulap menjadi salah satu hobinya setelah ia mempelajarinya jauh sebelum dirinya menjadi anggota polisi.
"Awalnya saya belajar sama kakak setelah tamat SMA tahun 2010. Kemudian saya mendalaminya bersama komunitas sehingga bisa mahir," ujarnya.
Setelah mahir, Ridho kerap diundang mengisi sejumlah acara sulap di hotel, bahkan sempat mengisi acara di televisi lokal, Padang TV.
Namun, bagi Ridho, sulap hanyalah hobi yang bisa mengeluarkan energi positif bagi dirinya dan menghibur orang lain.
Dia tidak ingin itu menjadi sebuah pekerjaan dan sudah menyimpan cita-cita menjadi seorang polisi.
Ridho Vernando, anggota Brimob berpangkat Bharatu asal Padang, Sumatera Barat, (kanan) sedang menunjukkan kelihaiannya dalam sulap di depan jurnalis asal Australia, Renea Henry (Twitter)
"Tahun 2013, saya ikut tes polisi dan akhirnya lulus. Setelah lulus, kegiatan saya mengisi acara sulap otomatis sangat berkurang. Tinggal selingan saja lagi," ujarnya.
Salah seorang rekan satu angkatan Ridho, Endra Mawardi, yang dihubungi secara terpisah, mengaku sangat takjub dengan kemahiran Ridho memainkan sulap.