Potret penjual kopi
Tak disangka, para pedagang asongan yang wara-wiri di sekitar gedung Bawaslu itu mengalami ketiban untung.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (25/5/2019), salah satu pedagang Starling, Hidayat (26), mengaku ketumpahan rezeki nomplok.
"Alhamdulillah, Mas. Laris enggak usah ditanya, pas lagi ramai-ramainya kemarin-kemarin sampai tiga kali lipat (pendapatannya) sehari," ujarnya ketika ditemui Kompas.com di depan Gedung Djakarta Theatre, seberang Sarinah dengan sepedanya.
"Pas tanggal berapa ya itu, dua hari lalu kalau enggak salah, ya ampun, Mas, saya dari pagi sampai malam bisa tiga kali ngambil stok ke bos. Pas mau ambil stok lagi, bos bilang sudah habis. Kalau enggak bisa empat-lima kali tuh," kata pria yang tinggal di bilangan Kwitang itu.
Nasib yang sama juga dialami pedagang asal Sukoharjo, Wariman (52), yang seolah menang bak lotre saat kericuhan terjadi di sekitar Gedung Bawaslu 22 Mei lalu.
Saat kericuhan mengganas di seperempat malam, Wariman memilih untuk menepi di seberang Halte Sarinah yang berjarak kurang lebih 200 meter di belakang barikade terdepan Brimob yang berhadapan dengan massa.
Pedagang kopi dan minuman keliling atau yang kerap dijuluki starling.
Di tempat itu, Wariman menangguk keuntungan dengan cepat karena diserbu anggota Brimob yang tengah kebagian jatah istirahat.
Dagangannya ludes dalam rentang waktu tak sampai sejam.