"Kalau saya bisa disuruh milih, saya mending dapat kayak biasa saja lah, tapi enggak usah ribut-ribut begini. Bukan maksudnya saya enggak bersyukur sama yang di atas," tutup Hidayat.
Hidayat rupanya tak mau egois.
Sebab, sejumlah pedagang lain justru merugi, bahkan tak bisa berjualan lagi karena dagangan habis dijarah hingga warung dibakar.
Ia sadar, jakarta yang aman dan nyaman jauh lebih berharga dibanding mendapat uang melimpah di tengah kerusuhan. (*)