"Terus sekarang mengaku sudah unggul 54 persen lebihd ari setengahan jumlah TPS yang mereka hitung. Lah kalau yakin menang kok meolak hasil perhitungan KPU? Apalagi perhitungan kan belum selesai," kata Arsul.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil perhitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh KPU.
Pasalnya, Prabowo menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.
Dikutip dari Antara News, capres dan cawapres nomor urut 02 masih berharap kepada KPU untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
Baca Juga: Tuding Jokowi dan TKN Memecah Belah, BPN Prabowo Mengaku Tak Goyah Meski AHY Bertemu Presiden
"Kami masih menaruh harapan kepada KPU, tapi sikap saya jelas saya akan menolak hasil perhitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam penyelenggaraan Pemilu ini," kata Prabowo.
Prabowo mengaku pihaknya masih menaruh secercah harapan kepada KPU.
Dan juga mengingatkan kepada insan-insan anggota KPU bahwa masa depan bangsa Indoneisa ada di pundak komisioner KPU.
"Kau (KPU) yang harus memutuskan. Kau yang harus memilih menegakkan kebenaran dan keadilan atau meneruskan kebohongan dan ketidakadilan. Kalau ketidakadilan, maka kau mengizinkan penjajahan rakyat Indonesia," tegas Prabowo. (*)