Sebelum sukses seperti sekarang, Alha bukan berasal dari keluarga yang berada.
Baca Juga : Pancing Korbannya Kenakan Celana Dalam, Pelaku Nodai Gadis Asal Ambon Usai Ancam Sebarkan Videonya
Ayah Alha, Mohd Al Fadzil hanya bekerja sebagai tukang kebun dengan penghasilan 500 ringgit atau setara dengan Rp 1,7 juta per bulannya.
Menjadi anak dari keluarga tak berada, Alha dan keluarganya sering dihina dan dituduh pencuri jika ada orang yang kehilangan barang.
"Bayangkan ayah saya hanya bekerja sebagai tukang kebun dengan penghasilan 500 ringgit dan dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan empat anaknya. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana ayah saya bisa melakukannya."
"Sangat memalukan kalau pergi ke rumah orang biasa dan ada sesuatu yang hilang, keluarga menjadi korban yang dituduh mencuri."
"Ketika mengingat itu memang jadi sedih, tetapi itu situasi yang membuat saya bertekad untuk berhasil dalam hidup untuk membantu keluarga dan tidak ada lagi yang menghina dan menuduh kami sebagai pencuri," ujarnya kepada mStar.
Berbicara mengenai hadiah kepada ibunya, Alha mengatakan mobil mewah itu tidak lebih dari pengorbanan yang pernah dilakukan ibunya sejak Alha masih kecil.
Alha juga mengungkapkan kisahnya saat diterima di perguruan tinggi dengan biaya dari hasil gelang ibunya yang digadaikan.
Alha diterima di Universitas Teknologi Mara (UiTM) pada 2007.