Follow Us

Perempuan Muda Ini Lumpuh Usai Retakkan Leher Sampai Berbunyi "Krek"

None - Sabtu, 20 April 2019 | 22:10
 
Ilustrasi
Self.com

Ilustrasi

GridPop.id - Kisah menyedihkan dialami seorang perempuan muda.

Sebuah kebiasaan yang selama ini ia lakukan berbuah petaka.

Natalie Kunicki, seorang paramedis berusia 23 tahun di Inggris sering meretakkan tangan, punggung, atau leher hingga berbunyi "krek".

Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Jokowi Kuasai Pulau Jawa, Prabowo Berjaya di Sumatera

Namun, siapa sangka ada bahaya yang tersimpan dari kebiasaan tersebut.

Dia meretakkan lehernya untuk melakukan peregangan ketika menonton film di tempat tidur dengan temannya.

Kebiasaan ini sering dilakukan oleh Kunicki tanpa masalah apapun sebelumnya. Namun, pada malam 4 Maret 2019 itu berbeda.

15 menit setelah meretakkan lehernya, dia ke kamar mandi tapi mendadak perempuan itu tak bisa menggerakkan kaki kirinya.

Dia kemudian dilarikan ke rumah Sakit Univerity College London (UCL).

Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Tambah Seru, Jokowi-Amin Pertipis Jarak di Jawa Barat, Prabowo-Sandi Mendekat di DKI Jakarta

Di sana, dokter menemukan bahwa retakan leher Kunicki pada malam itu telah merusak arteri vertebralisnya.

Arteri vertebralis adalah salah satu arteri utama di leher.

Akibat retakkan leher "sederhana" itu, tercipta gumpalan darah yang memicu stroke dan menyebabkan kelumpuhan di tubuh bagian kiri Kunicki.

Menurut John Hopkins Medicine, ketika seseorang meretakkan leher, punggung, atau jari mereka, bunyi itu berasal dari "gelembung" nitrogen di dalam kapsul yang melindungi persendian atau ligamen saat mereka meregangkan dan membenturkan kembali ke tempatnya.

Pada kebanyakan kasus, kebiasaan ini tidak berbahaya. Namun jika bunyi itu dirasakan oleh rasa sakit atau bengkak, bisa jadi ada indikasi cedera dan perlu perhatian medis

Dr Robert Glatter, dokter darurat di Lenox Hill Hospital, New York City menyebut bahwa secara umum retakkan leher perlu dihindari.

Baca Juga : Ungkit Bantuan Usai Shalat Jumat, Caleg Gagal Bikin Warga Emosi dan Kembalikan Karpet Lalu Usir dari Masjid

Hal ini karena bisa menyebabkan pecahnya dinding pembuluh darah kritis yang memasok darah ke otak.

"Robekan di dinding pembuluh darah dapat menyebabkan stroke jika gumpalan darah terbentuk di lokasi cedera, dan kemudian pecah dan memnlokir aliran darah ke otak," ungkap Glatter dikutip dari Live Science, Jumat (19/04/2019).

Tak hanya itu, menurut Glatter, meretakkan leher juga dapat merusak saraf, ligamen, dan tulang.Dalam kasus Kunicki, dia bahkan tidak berusaha untuk meretakkan lehernya.

"Saya baru saja bergerak, dan itu (bunyi krek) terjadi," katanya kepada situs berita Inggris Unilad.

Ahli bedah Kunicki mampu memperbaiki arteri yang rusak, meskipun mereka tidak dapat menghilangkan bekuan darah yang terbentuk.

Baca Juga : Bikin Melongo, Dua Perempuan Bertaruh Mobil Seharga Rp500 Juta Lengkap dengan Kuitansi dan Materai Demi Pilpres 2019

Meski begitu, gumpalan darah itu diperkirakan akan larut seiring waktu tanpa menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Dengan kata lain, kelumpuhan Kunicki bertahan pada minggu-minggu setelah operasi saja. Setelah satu bulan menjalani terapi fisik, Kunicki telah mendapatkan kembali beberapa gerakan di anggota badan dan jari-jarinya, meskipun dia masih menghadapi bulan rehabilitasi.

"Benar-benar tidak ada cara 'aman' untuk meretakkan leher Anda," kata Glatter.

"Sederhananya, yang terbaik adalah menghindari melakukannya sejak awal, untuk menghindari kemungkinan komplikasi," tegasnya.

Baca Juga : Penampilan Lesunya Saat Dampingi Prabowo Jadi Sorotan, Dokter Katakan Sandiaga Uno Seharusnya Bed Rest

Baca Juga : Sempat Paksa Pramugari Bersihkan Bokongnya , Penumpang Pesawat Ini Akhirnya Meninggal Dunia

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Meretakkan Leher Hingga Berbunyi "Krek", Perempuan Inggris Lumpuh

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular