Beberapa gua yang kerap ditinggali suku terasing ini antara lain Gua Bete, Jambur Atang, Jambur Ketibung, Jambur Ratu dan Jambur Situpang.
DikutipWikipedia, Suku Mante adalah salah satu etnis terawal dan pembentuk etnik-etnik di Aceh.
Suku ini bersama suku lainnya, yakni Lanun, Sakai, Jakun, Senoi dan Semang, merupakan cikal bakal suku-suku yang ada saat ini di Aceh.
Harian Kompasmenyebutkan, nama Mante pertama kali diperkenalkan oleh Dr Snouck Hurgronje dalam bukunya,De Atjehers.
Dia mengartikan Mante adalah istilah untuk tingkah kebodoh-bodohan dan kekanak-kanakan.
Snouck sendiri mengaku belum pernah bertemu dengan Suku Mante.
Namun dalam kamusGayo-Belandakarangan Prof Ibrahim Alfian, Mante dipakai untuk sekelompok masyarakat liar yang tinggal di hutan.
Kamus lain,Gayo-Indonesiatulisan antropolog Nelalatua, Mante diartikan kelompok suku terasing.
Snouck dalam bukunya juga menyebut Mante adalah orang Mantran yang tinggal di perbukitan Mukim XXII.
Dijelaskan, pada abad XVIII, sepasang warga Suku Mante ditangkap lalu dibawa ke Sultan Aceh.
Mereka tidak mau berbicara dan makan ataupun minum, akhirnya keduanya mati.