Untuk menerjemahkan video berbahasa Jawa ke Bahasa Indonesia membutuhkan waktu berjam-jam.
"Untuk menerjemahkan video berbahasa 10 menit butuh waktu hingga sepuluh jam," ujar Pak Ndul.
Untuk personel tim Wagu berasal dari daerah sekitar di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Tim itu terbentuk lantaran sesama pecinta YouTube yang bisa nongkrong di warungnya yang menyediakan wifi gratis.
Baca Juga : Pro Kontra Lagu Restu Dinyanyikan Syahrini, Melly Goeslaw: Silakan Komplain ke yang Punya Ilham!
Sebelum membuat video, ia bersama adiknya berdiskusi tentang konsep dan idenya. Setelah sepakat, dilakukan pengambilan video lalu diedit hingga diunggah di YouTube dengan handycam.
Ia memilih topik orang desa karena mudah diterima. Apalagi ia hidup di pedesaan.
Untuk membuat video dan editing, tidak ada keahlian khusus yang dimilikinya karena ia dan sang adik juga tak memiliki keahlian khusus.
"Kami dari teknik. Maka kami belajar secara otodidak," ujar Pak Ndul.
Suka duka berkecimpung sebagai Youtuber, Pak Ndul menceritakan membuat Youtube itu tidak semudah dibayangkan.
Baca Juga : Syahrini Ternyata Pernah Ungkap Asal Muasal Jet Pribadi yang Jadi Sorotan
Pasalnya, pembuatannya membutuhkan proses yang tidak sebentar.