Baca Juga : Yuanita Christiani Nikah di Kapal Pesiar, Terungkap 6 Sumber Kekayaan Suaminya Sejak 19 Tahun!
Apalagi jika melakukan pelebaran alat vital, hal ini sangat tidak disarankan karena membuat bentuk menjadi tidak rata.
TheEuropean Urologypenelitian mengamati 42 pria yang memiliki prosedur untuk memperpanjang alat vitalmereka dengan memotong ligamen suspensori dan menemukan hanya 35% yang puas dengan hasilnya.Setengahnya melanjutkan operasi.
Sedangkan dalam situsInternational Society for Sexual Medicine, prosedur operasi ini jelas mempunyai komplikasi serius.
Dalam studiJournal of Sexual Medicine, operasi ini kemungkinan melibatkan suntikan silikon, suntikan asam hialuronat, transplantasi lemak atau lainnya.
Misalnya, zat dalam injeksi silikon dapat merusak pembuluh darah dan saraf, yang menyebabkan sensasi kemaluan yang buruk atau disfungsi ereksi (DE).
Pria yang mendapat suntikan ini mungkin juga mengalami pembengkakan dan melihat pergeseran alat vital.
Suntikan lemak telah dikaitkan dengan nekrosis lemak (kematian sel) atau reabsorpsi oleh tubuh.
Baca Juga : Mengiris Hati, Nasib Malang Genie, Dikurung 12 Tahun di Kloset oleh Ayahnya hingga Tak Bisa Berbicara
Studi ini melibatkan 11 pria dengan usia rata-rata 47 tahun yang mencari pengobatan untuk komplikasi setelah prosedur pembesaran organ vitak mereka. Prosedur asli tidak dilakukan di lokasi perawatan.
Sebanyak 4pria menyuntikkan bahan sendiri (silikon atau saline), tanpa bimbingan dokter. Sedangkan 3 pria lainnya meminta dokter melakukan injeksi [silikon, lemak, dan dermis aselular (jaringan dari mamalia lain)]. Dan 4 sisanya menerima implan silikon yang disediakan oleh dokter.
Komplikasi termasuk pembengkakan, infeksi, abses atau nodul di bawah kulit, pemendekan alat vital, gangren (kondisi kematian jaringan tubuh), dan disfungsi ereksi (DE).