Follow Us

Buaya Merry Pemakan Manusia di Otopsi, Di Perutnya Ditemukan Pakaian Bercampur Tulang Belulang Manusia

None - Selasa, 22 Januari 2019 | 12:06
 
Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki melakukan nekropsi terhadap buaya Merry pemakan manusia yang ditemukan mati

Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki melakukan nekropsi terhadap buaya Merry pemakan manusia yang ditemukan mati

Diketahui sebelumnya, buaya tersebut telah memakan manusia bernamaDeasy Tuwo44) warga Suluun, Minahasa Selatan di dalam kolam penangkaran buaya pada Jumat (11/1/2019).

Kronologi Penemuan Jasad Deasy Tuwo yang Diterkam Buaya Peliharaan WN Jepang

Erling Rumengan (37) wakil kepala jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, KabupatenMinahasakaget saat menemukan jasad Deasy Tuwo (44) warga Suluun,MinahasaSelatan di dalam kolam penangkaran buayapada Jumat (11/1/2019).

Erling memang sedang mencari keberadaan korban yang juga Kepala Laboratorium CV Yosiki pada pagi itu.

Dia mencari dan mengecekke lokasi CV Yosiki, perusahaan pembibitan mutiara milik warga negara Jepang,Mr Ochiai.

Baca Juga : Warning Nenek Amandine untuk Tyas Mirasih: Jangan Mempermainkan Informasi!

Dia bersama rekannyamengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan,

Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekorbuaya.

"Kami penasaran saat melihat ke arah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy. Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri," katanya.

Buaya pemeliharaan yang menerkam Deasy Tuwo

Buaya pemeliharaan yang menerkam Deasy Tuwo

Buaya pemeliharaan yang menerkam Deasy Tuwo (TRIBUNMANADO/FERDINAND RANTI)
Sosok Korban

Nasran, warga lainnya mengenal korban sebagai wanita yang rajin

Ia mengetahui Deasy merupakan sosok wanita yang ulet dan teliti.

Source : Tribun Manado

Editor : Grid Pop

Latest

Popular

Tag Popular