GridPop.ID - MSG merupakan singkatan dari monosodium glutamat atau lebih sering dikenal dengan sebutan mecin atau micin di Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, MSG merupakan kristal berwarna putih yang diekstrak dari asam glutamat alami yang bisa ditemukan di banyak bahan makanan.
Secara kimia MSG berbentuk seperti bubuk crystalline berwarna putih yang mengandung 78 persen asam glutamat dan 22 persen gabungan dari sodium dan air. Kegunaannya adalah memperkuat dan meningkatkan rasa makanan.
MSG atau micin ini bisa digunakan sebagai pengganti garam.
Namun, sayangnya micin memiliki reputasi buruk lantaran disebut-sebut bisa membuat bodoh dan jerawatan.
Dilansir dari Sripoku.com, MSG memiliki reputasi buruk karena sindrom restoran China yang muncul pertama kali di Amerika Serikat.
Sebuah surat tentang 'sindrom restoran Cina' yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada tahun 1968, memicu kekhawatiran tentang konsumsi MSG.
Penulis bernama Robert Ho Man Kwok, melaporkan merasa mati rasa di bagian belakang lehernya dan kelemahan umum setelah makan di restoran Cina di Amerika Serikat kala itu.
Melansir The Guardian, kondisi tersebut diperparah dengan temuan Dr John Olney di Universitas Washington.
Pada tahun 1969, John Olnet menyuntikkan dan memberi makan tikus yang baru lahir dengan mincin dalam dosis besar hingga empat gram/kg berat badan.
Dia melaporkan bahwa mereka menderita lesi otak dan mengklaim bahwa MSG yang ditemukan hanya dalam satu mangkuk sup kalengan akan melakukan hal yang sama pada otak anak berusia dua tahun.