Meskipun keterangan dari Tarsum masih labil dan sering berubah-ubah, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa salah satu motif di balik tindakan sadis tersebut adalah faktor ekonomi.
Yanti terlibat dalam utang yang membebani pikiran Tarsum dan sering menyebabkan pertengkaran antara mereka.
"Istrinya terlibat utang dan itu membebani pikirannya, cukup mengganggu sampai sering cekcok dengan istrinya," jelas dia lagi.
Selain itu, polisi juga menduga bahwa Tarsum mengalami depresi, karena sekitar seminggu sebelum kejadian, keluarga dan Yanti telah menghubungi puskesmas untuk melaporkan perubahan perilaku Tarsum.
Puskesmas telah mengecek kondisinya dan memberikan obat penenang.
"Sempat didatangi juga (oleh puskesmas), pelaku menyampaikan kondisinya baik-baik saja, kemudian diberikan obat penenang.
Setelah itu tidak ada update lagi dari keluarga," jelas dia.
(*)