"Mereka merayu anak-anak muda ini agar sering 'menjual darah', sehingga anak saya sering melakukandonor darahdalam jangka panjang," ujar ayah Zhao.
Sang ayah ingin kasus meninggalnya Zhao ini diusut dan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang mewadahidonor darah.
“Hal ini mengakibatkan disfungsi regenerasi darahnya dan akhirnya kematiannya. Mereka harus bertanggung jawab. Putraku telah tiada, dan tidak ada yang dapat menghidupkannya kembali. Sebagai seorang ayah, yang saya cari hanyalah keadilan bagi anak saya. Saya membutuhkan solusi ini karena saya tidak bisa membiarkan ini berlalu," papar Ayah Zhao.
Meskipun ada pelanggaran aturan yang jelas, pada tanggal 18 Maret, Koleksi Plasma Tunggal Biologis Xinzhou Tiantan menjawab bahwa Zhao Wei memenuhi persyaratan, dan perusahaan telah secara ketat mematuhi peraturan nasional.
"Pihak berwenang terkait sudah terlibat. Kami melanjutkan sesuai arahan dari otoritas ini. Jika ada prosedur yang ditemukan tidak tepat, tindakan hukum dapat diambil," kata seorang anggota staf.
Komisi Kesehatan Distrik Xinfu mengatakan insiden tersebut sedang diselidiki.
Kematian remaja tersebut memicu kemarahan di dunia maya.
“Ini bukandonor darah! Mereka menjual plasma di tempat pengumpulan plasma,” kata seseorang.
“Memikat donor yang berujung pada kematian generasi muda adalah masalah serius; perusahaan pengumpul plasma harus dihukum tegas,” kata yang lain.
“Mengapa begitu banyak donasi di usia yang begitu muda? Kehilangan kehidupan yang semarak adalah hal yang tragis dan memilukan,” tulis yang ketiga.
Syarat jadi donor