"Saya tidak berhasil mendapatkannya. Ada terlalu banyak orang yang membeli baju tersebut. Mereka membutuhkannya lebih dari saya." tandasnya.
Sejarah baju baru Lebaran
Melansir dari laman kompas.com, tradisi membeli baju baru menjelang Lebaran resmi tercatat muncul sejak abad ke-16 sebelum Tanah Air bernama Indonesia.
Tradisi baju baru saat Idul Fitri tertulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.
Buku tersebut menjelaskan bahwa tradisi ini sudah dimulai sejak tahun 1596 di masa Kesultanan Banten.
Semasa itu, menjelang Idul Fitri, mayoritas Muslim di Kerajaan Banten sibuk menyiapkan baju baru.
Bedanya, saat itu hanya kalangan kerajaan saja yang bisa membeli pakaian bagus untuk Idul Fitri.
Mayoritas rakyat biasa masih menjahit baju mereka sendiri.
Tradisi serupa juga ditemui di Kerajaan Mataram Islam.
Masyarakat yang tinggal di Yogyakarta ini ramai mencari baju baru, dengan cara membeli atau menjahit sendiri, untuk merayakan berakhirnya Ramadan.
Sementara itu, tradisi beli baju baru tetap ada semasa penjajahan kolonial.
Baca Juga: Viral di TikTok, Berikut Lirik dan Terjemahan Lagu Kleru yang Dinyanyikan Gilga Sahid