Dia juga mengajak masyarakat untuk tidak membuat hal-hal atau konten yang dapat menimbulkan kekhawatiran dalam upaya untuk mendapatkan popularitas atau meningkatkan jumlah pengikut.
"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat.
Dari diskripsi paling bawah menyebutkan konten itu dibuat fiktif belaka, namun hal ini sudah meresahkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wiwit mengatakan bahwa Samsudin berjanji untuk memberikan klarifikasi mengenai konten video yang telah dibuat.
"Kami tunggu saja (klarifikasinya), kalau tidak (ada klarifikasi) akan kami tindak lanjuti, karena ini sudah meresahkan.
Yang jelas, video itu fiktif dan tidak terjadi di Kabupaten Blitar.
Tidak ada nama-nama dan tidak ada pengobatan seperti di video tersebut.
Alirannya juga tidak ada di Kabupaten Blitar," katanya.
Baca Juga: GEGER Grup Facebook Bertajuk 'Sewa Istri Orang' Miliki Ribuan Anggota, Apa Isinya?
(*)