"Aku ketemuDantesehari sebelumnya, kita pertama kali eksplore (belajar musik) violin biola.Danteitu paling pertama yang begitu pegang biola dia langsung bisa mainin 'wahDantehebat' kataku," pungkas Ema.
Di momen itulah Ema mengaku sempat membercandaiDante.
Namun entah kenapa diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.
"Aku godain 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya 'no miss,Dantemau main aja'. Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'. Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," akui Ema.
Bahkan kala diminta menyelesaikan kelas,Dantemenolaknya mentah-mentah.
Dante mengaku masih ingin bermain dengan temannya sehingga tak mau pulang.
"Di hari Jumat ituDantelagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema.
Selain itu, ada hal yang lebih mengejutkan terkaitDante.
Sedih saat tahu Dante tiada, Ema mengurai gerak-gerik sang anak didik.
Bak punya firasat akan meninggal,Dantesempat bercerita tentang cita-citanya yang berbeda dengan murid lain.
Mengingat ceritaDante, Ema pun jadi paham soal alasan kenapa anak Tamara danAngger Dimasitu bercita-cita untuk jadi pilot.