Punya Suami Suka Lempar Makanan, Wanita Curhat Tak Berani Minta Cerai karena Hal Ini

GridPop.ID - Viral di TikTok curhatan seorang istri soal perlakuan suaminya.

Adalah Tita sosok wanita yang memiliki sosok suami tempramen.

Tita membagikan kisahnya di akun TikToknya @panggiltita.

Dalam unggahannya, Tita menceritakan jika sang suami kerap melempar makanan yang ia sediakan.

Alasannya sungguh mengejutkan.

Ia menyebutkan jika sang suami akan bersikap seperti itu saat makanannya terasa sangat asin atau manis.

Tampak dalam video tersebut foto nasi dan lauk berserakan di lantai.

"Jangan ajari aku sabar makanan asin dikit kemanisan dikit dibuang suami," narasinya dalam video unggahannya.

"Gak pernah diapresiasi tapi sekali buat salah langsung dimaki, Hidup isinya cuman ngalah, sabar dan ikhlas," lanjutnya.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Dia Arti Sefrekuensi, Kata yang Kerap Dipakai Netizen di Medsos

TikToknya @panggiltita

TikToknya @panggiltita

Curhatan istri punya suami tempramental. Suka lempar makanan kalau rasanya keasinan atau kemanisan

Meski memiliki suami yang tempramental, Tita tak berani untuk meminta cerai.

Pasalnya ia adalah seorang anak yatim piatu. Kondisinya tersebut membuat ia bergantung pada sang suami.

"Ibu gak ada bapak ga ada (yatim piatu) bergantung sama suami yang temprament, dan aku hanya ibu rumah tangga,

mental hancur banget tapi aku pikirin anak kalau aku selesai dia bagaimana, aku ga tau pulangnya kemana, aku gak kuat aku gak sabar tapi aku harus jalani semuannya," bebernya dalam unggahan lain.

TikToknya @panggiltita

TikToknya @panggiltita

Curhatan istri punya suami tempramental. Suka lempar makanan kalau rasanya keasinan atau kemanisan

Keputusan Tita pun membuat warganet heran.

Baca Juga: 'Definisi Gak Punya Uang Kecil', Pengantin Buka Amplop, Isinya Uang Fotocopy Berukuran Jumbo, Videonya Viral di TikTok

Cara mengadukan KDRT

Melansir dari laman kompas.com, Asisten Deputi bidang Perlindungan Hak Perempuan dari KDRT Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Ali Khasan menjelaskannya.

Korban bisa mengadukannya pada sejumlah unit layanan setempat. Misalnya, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang ada di 34 provinsi di Indonesia.

Bukti yang dibawa tergantung pada perkara kekerasannya. Jika kekerasan yang dialami sudah keterlaluan, kata Ali, maka solusinya adalah ranah hukum.

Namun, sebelum memutuskan untuk mengadukan, Ali mengimbau seluruh pihak untuk menempuh jalur musyawarah terlebih dahulu.

Sebab, banyak yang sudah melayangkan pengaduan atau pelaporan, namun kemudian berubah pikiran dan mencabutnya kembali.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Ini Arti Kata Clingy yang Sedang Viral di TikTok, Ternyata Ada Dampak Negatif di Baliknya