Baca Juga: Ditonton 1,5 Juta Kali, Video Emak-emak Fashion Show di KRL Viral di TikTok: Tolong Emak Siapa Ini
Ungkapan kasih sayang ini bisa jadi sulit diidentifikasi sebagaimana dilansir dari Instyle.com.
Psikoterapis dan konselor hubungan Denise Dunne mengatakan, love bombing awalnya ditandai dengan tampilan pemujaan yang intens dan perasaan bahwa hubungan baru terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
"Bom cinta menggambarkan perilaku membanjiri seseorang dengan pesan yang menyanjung dan muluk, biasanya pada awal hubungan."
"Ini dikenali dari perasaan tersapu, atau sebaliknya, sedikit tertahan," katanya.
Pelaku love bombing umumnya menggunakan rentetan kasih sayang sebagai 'senjata' mengendalikan pasangannya.
Hal tersebut membut target menjadi kecanduan pada perilaku memuja yang awalnya ditunjukkan oleh pelaku bom cinta.
Ketika perhatian ini ditarik, mereka mendapati diri mereka mengejar kesenangan yang mereka alami di awal hubungan.
Bom cinta berjalan seiring dengan sifat hubungan beracun lainnya termasuk gaslighting dan pelecehan emosional.
"Saat memabukkan pada awalnya, periode rayuan yang intens pasti diikuti oleh fitnah yang sangat tiba-tiba," jelas Dunne.
Ada beberapa ciri-ciri love bombing menurut Dunne.
Antara lain kekaguman tiba-tiba ditarik, membuat yang dikagumi merasa tidak berharga dan bingung, atau dipaksa untuk mengejar kekaguman melalui cara-cara yang tunduk.