Terlepas dari tren yang berkembang untuk mendiskusikan tantangan psikologis secara terbuka, banyak yang tetap bungkam tentang perjuangan pribadi mereka dengan kecemburuan.
Mengutip Kompas.com ada dua hal yang perlu diketahui untuk menghilangkan kesalahpahaman seputar kecemburuan.
1. Cemburu adalah sebuah emosi, bukan sebuah identitas
Sangat penting untuk membedakan antara perasaan cemburu yang sesekali muncul, dengan mengadopsinya sebagai sifat yang menentukan.
Jadi, alih-alih menginternalisasi emosi dan melabeli diri sebagai "pencemburu", pertimbangkan untuk membingkai ulang proses berpikir kita:
- Akui emosi tersebut
- Identifikasi pemicunya
- Bedakan emosi dari tindakan
- Pilihlah komunikasi yang konstruktif
2. Komunikasi yang efektif adalah penangkal kecemburuan
Komunikasi yang terbuka dan penuh kasih sayang adalah kunci untuk memahami dan mengatasi perasaan cemburu.
Saat membicarakan hal-hal sensitif seperti ini, tidak ada ruang untuk agresi.
Sebaliknya, cobalah untuk mendekati situasi tersebut dengan rasa keingintahuan yang tulus dan berikan pasangan manfaat dari keraguan dengan mengatakan:
- "Saya mungkin benar-benar tidak masuk akal di sini, tetapi saya ingin berbagi sesuatu yang saya rasakan akhir-akhir ini."
- "Ini sulit untuk saya ungkapkan, tetapi saya ingin berbicara dengan kamu tentang bagaimana kamu berbagi lelucon dengan teman barumu, dan membuat saya merasa cemburu."