Follow Us

Aborsi Online Bikin Heboh, Cara Dokter Gadungan Pandu Korbannya Terkuak, Dinkes Soroti Hal Ini

Luvy Octaviani - Kamis, 09 November 2023 | 08:44
 
ilustrasi aborsi
pixabay
pixabay

ilustrasi aborsi

Ada banyak alasan seorang wanita memutuskan untuk melakukan aborsi.

Tentunya, memilih aborsi adalah pilihan yang sangat pribadi dan dalam banyak kasus, merupakan keputusan yang sangat sulit.

Akses ke perawatan aborsi yang legal, aman, dan komprehensif, termasuk perawatan pasca-aborsi, sangat penting untuk mencapai tingkat kesehatan seksual dan reproduksi yang tinggi.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), tiga dari sepuluh kehamilan berakhir dengan aborsi yang diinduksi.

Hampir setengah dari semua aborsi tidak aman dan hampir semua aborsi tidak aman ini terjadi di negara berkembang.

Aborsi dapat dilakukan dengan aman jika sesuai dengan metode yang direkomendasikan oleh WHO dan sesuai dengan durasi kehamilan.

Saat wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan tidak bisa mendapatkan akses aborsi yang aman, mereka sering melakukan aborsi yang tidak aman.

Aborsi tidak aman jika dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau di lingkungan yang tidak sesuai dengan standar medis.

Prosedur aborsi yang tidak aman mungkin termasuk memasukkan benda atau zat ke dalam rahim, dilatasi atau kuretase yang dilakukan secara tidak benar, mengonsumsi zat berbahaya, dan lain-lain.

Aborsi yang tidak aman dapat menyebabkan risiko kesehatan, kematian, dan komplikasi jangka panjang yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan fisik serta mental wanita sepanjang hidupnya.

Komplikasi fisik dari aborsi yang tidak aman meliputi pendarahan, infeksi, sepsis, peritonitis, dan trauma pada leher rahim, vagina, rahim, dan organ perut.

Baca Juga: Terkesan Berbelit karena Banyak Syarat, Aborsi Korban Perkosaan Termasuk Legal, Begini Penjelasannya!

Source : Kompas.com tribuntrends

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular