Follow Us

Mulai dari Catatan China hingga Surat Raja, Ini 4 Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Veronica S, Grid. - Selasa, 31 Oktober 2023 | 14:14
 
Candi Muara Takus merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Sriwijaya.
dok. Kemdikbud
dok. Kemdikbud

Candi Muara Takus merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Sriwijaya.

Perkembangan kehidupan beragama Kerajaan Sriwijaya menurut I-Tsing sangat baik.

Baca Juga: Sering Dipakai Anak Gaul, Kata Coya Mendadak Viral di TikTok, Ternyata Ini Artinya

Pada kunjungan pertamanya (671-672), I-Tsing menghabiskan enam bulan di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sanskerta dan Melayu.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Nalanda di India, yang menjadi pusat pendidikan agama Buddha saat itu, dan tinggal selama 11 tahun untuk memperdalam ilmunya.

Pada 687, dalam perjalanannya kembali ke China, I-Tsing singgah lagi di Kerajaan Sriwijaya.

Saat itu, Palembang telah menjadi pusat penyebaran agama Buddha dan I-Tsing tinggal selama beberapa tahun untuk menerjemahkan kitab suci Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Mandarin.

Dalam catatannya, I-Tsing kagum dengan perkembangan agama Buddha di Sriwijaya.

I-Tsing bahkan menyarankan para biksu dari negerinya yang hendak menuju Nalanda, singgah dan belajar di Sriwijaya.

Para biksu yang melawat ke Sriwijaya pun mempunyai tempat khusus dan sangat dihormati, baik oleh penguasa ataupun rakyatnya.

Meski pada saat itu Nalanda disebut sebagai pusat pengajaran agama Buddha terbesar, Sriwijaya menjadi pusat penyebaran dan ilmu pengetahuan agama Buddha di kawasan Asia Tenggara.

Selain catatan I-Tsing, ada juga berita-berita dari masa Dinasti Song (960-1279).

Dari catatan-catatan tersebut, diketahui bahwa Sriwijaya secara rutin mengirim utusan ke China.

Halaman Selanjutnya

Berita Arab dan Persia

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular