Namun baru setengah tahun bersama selingkuhan, sang istri ternyata hamil. Kondisi ini membuat hati HL sangat sedih.
"Jadi alasan kenapa kamu tidak punya anak sebenarnya karena kamu," ucap orang-orang kepada HL.
Namun dia tidak peduli bagaimana orang bertanya, istrinya tetap saja tidak mengakui bahwa dirinya hamil.
Di usianya yang ke-41 dan bertahun-tahun tanpa anak, jika LF benar-benar hamil, alangkah baiknya sebagai seorang wanita menjadi seorang ibu.
Namun jika tidak hamil, dia masih memiliki kesempatan untuk kembali ke keluarganya dan dimaafkan oleh HL.
Hanya saja di bawah tekanan semua orang, LF tetap saja menolak mengatakan yang sebenarnya kalau dirinya memang hamil.
HL kemudian membuat janji dengan LF untuk segera pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan.
Dua hari kemudian, dia pergi ke rumah sakit tetapi setelah menunggu lama batang hidung sang istri tak kelihatan juga.
Dia menelepon LF tetapi sang istrinya memberikan banyak alasan untuk menghindari suaminya.
Saat ditanya lagi apakah istrinya benar-benar hamil, dengan tegas dia mengakui dan menjawab tidak.
Pengkhianatan istrinya dan tanggapannya yang samar-samar itu membuat HL tidak tahan lagi.