GridPop.ID - Zul Zivilia dulunya dikenal sebagai vokalis band sebelum akhirnya dibui karena jadi pengedar narkoba di Indonesia.
Melansir dari laman kompas.com, Zulkifli atau lebih dikenal sebagai Zul Zivilia, merupakan vokalis grup musik asal Kendari, Zivilia.
Zul memang kini sedang menjalani masa tahanan karena kasus narkoba yang menjeratnya pada tahun 2019.
Sempat dituntut hukuman penjara seumur hidup, hakim akhirnya memvonis Zul dengan pidana penjara selama 18 tahun dan denda Rp 1 miliar.
Terbaru fakta soal Zul Zivilia jadi kurir narkoba Fredy Pratama pun menjadi sorotan.
Melansir dari laman tribunseleb.com, berikut ini fakta-faktaZul Ziviliajadi Kurir NarkobaFredy Pratama
1.Zul ZiviliaSudah Kenal Lama dengan Bandar NarkobaFredy Pratama
Zul Ziviliamengakutelah lama mengenal bandar narkoba Fredy Pratama yang hingga kini masih menjadi buron.
"Kenal-kenal, tahu (Fredy Pratama). Kenal lama," terangZul Ziviliakepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Zul Zivilia pun bertekad untuk membantu polisi mengungkap jaringanFredy Pratama.
"Saya sudah memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya dan sangat terang sekali tentangFredy Pratamadan tidak ada satu pun yang saya tutup-tutupi untuk membantu mengungkap kasusFredy Pratamaini," sambungnya.
Baca Juga: Chat Lewat BBM, Zul Zivilia Akui Rutin Terima Uang dari Bos Narkoba Fredy Pratama saat di Penjara
2.Zul ZiviliaDicecar 30 Pertanyaan
Dalam proses pemeriksaan penyidik pada Kamis (5/10/2023),Zul Ziviliadicecar sebanyak 30 pertanyaan sebagai saksi dalam jaringanFredy Pratama.
Sebagai informasi,Zul Ziviliadiperiksa lantaran membeli dan mengedarkannarkobadari anak buahFredy Pratama.
"Zul diperiksa sebagai saksi. Keterlibatannya Zul beli barang dari sosok R yang di atasnya. R beli barang dariFredy Pratama," jelas Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa.
3.Zul Ziviliajadi Kurir Narkoba di Sulawesi
Zul Ziviliaadalahkaki tangan dari Fredy Pratama.
Sebagai informasi, sebelum ditangkap,Zul Ziviliamenjadi kurirFredy Pratamauntuk wilayah Sulawesi.
"Kurang lebih enam bulan sebelum (ditangkap) sudah jadi kaki tangannyaFredy Pratama. Jadi kaki tangannyaFredy Pratama. Dialah yang direkrutFredy Pratamauntuk jadi kurir di Sulawesi Selatan," tutur Mukti.
4.Zul ZiviliaKomunikasi denganFredy PratamaLewat BBM
Selama menjadi kurir narkoba, Zul Zivilia menggunakan BlackBerry Messenger (BBM) untuk berkomunikasi dengan Fredy Pratama.
5.Zul ZiviliaEdarkan 30 Kilogram Sabu dan 23 Ribu Butir Ekstasi
Zul Zivilia telah mengedarkan sebanyak 30 kilogram sabu serta 23 ribu butir ekstasi.
"Barang bukti yang diterima oleh Zul adalah itu barang bukti punyaFredy Pratama. Total 30 kilo sabu, 23 ribu butir ekstasi," papar Mukti.
6.Zul ZiviliaMasih Terima Rp4 Juta per Bulan saat di Penjara
Meskitelah mendekam di penjara, rupanyaZul Ziviliamasih menerima Rp4 juta per bulan dariFredy Pratama.
Uang tersebut didapat selama delapan bulanZul Ziviliaberada di penjara.
"Dia didalam sel pun menerima uang sebanyak Rp4 juta, kurang lebih 7 bulan atau 8 bulan dariFredy Pratama."
"Itu katanya kalau di jaringan Fredy itu di dalam (di sel) diopeni. Zul terima uang itu 4 juta per bulan sejak ia ditangkap pada 2019," ujar Mukti.
Namun,Zul Ziviliatak lagi menerima gaji tersebut.
"Tapi waktu 7 bulan pertama atau 8 bulan pertama. Setelah itu nggak lagi," imbuhnya.
7. Total 500 Kilogram Narkoba Diedarkan di Indonesia Tiap Bulan
Terdapat 39 anak buah bandarnarkobajaringan internasional,Fredy Pratamaalias Miming alias Cassanova yang ditangkap Bareskrim Polri.
Dalam satu bulan, sindikat tersebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi sebanyak 100-500 kilogram.
"Setiap bulannya sindikat ini mampu menyelundupkan Sabu dan Ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilo dengan menyamarkan sabu kedalam kemasan teh," ungkap Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada dalam konferensi pers, Selasa (12/9/2023).
8.Fredy PratamaTinggalkan Indonesia sejak 2014
Diketahui,Fredy Pratamahingga kini masih menjadi buron.
Fredy Pratama pun telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 2014.
"Berdasarkan data perlintasan keimigrasian tersangka FP (Fredy Pratama) telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 2014 dan terus mengendalikan jaringannya dari Malaysia dan Thailand," tutup Wahyu.GridPop.ID (*)