Baca Juga: Nagita Slavina Dicap Tak Ramah oleh Fans Usai Lakukan Ini saat Syuting Lomba 17 Agustus
3. “Kalau iya menikah terima semuanya. Nanti terserah gimana di atas, nggak ada puter balik. Sebisa mungkin, sekuat-kuatnya aku jalanin, enggak pernah ada yang cocok (dua orang)”
4. "Pernikahan itu adalah usaha seumur hidup, jadi enggak mungkin berhenti, terus tiba-tiba happily ever after, itu enggak mungkin. Enggak hanya sama pasangan, sama adek, sama orang tua"
5. “Kita ingin punya suami sempurna, yang baik, dan lain-lain. Tetapi kadang kita mikir, kita sudah menjadi istri yang baik belum? Kalau dia belum mau berubah, ya kita dulu saja. Jadi seorang istri yang bener dulu, jadi nanti dia juga akan ngikutin. Kita kan harus memantaskan diri”
6. "Karena namanya pernikahan itu kalau bobrok itu salah dua-duanya. Kalau ada salah satu (yang salah), berarti salah satunya juga (salah). Kalau dua-duanya bagus, sukses dan bahagianya juga karena dua-duanya”
7. "Akutuh selalu berpikir kalau kita punya pasangan dia bikin salah, itu juga salah kita juga. Itu pasti ada andil. Namanya aku sudah komitmen menikah, itu antara iya dan enggak, enggak bisa setengah-setengah”
8. "Inget komitmen awal. Itu kan semuanya kita yang milih. Yang milih mau nikah siapa? Kita kan? Yang milih juga enggak ada paksaan siapa pasangannya”
9. “Di saat kita menikah sama orang, dan kita mau berkomitmen dengan orang itu, kita percaya omongannya bukan orang lain, walaupun dia belum tentu bener”
Cinta dan jodoh
10. "Ketika kita mencari seseorang yang 100 persen cocok, kita tidak akan menemukannya. Itu hanya soal mau atau tidak. Ketika kita mau, berarti kita terima semua baik dan buruknya”
11. "Jangan pernah berharap orang lain berubah apalagi cuman gara-gara kita doang. Kita enggak bisa buat orang berubah”
12. "Rata-rata laki-laki itu enggak bisa didikte, kamu tuh salah, kamu tuh jangan gitu, enggak bisa disalahin. Menurutku useless ngomong kayak gitu, enggak bisa ngomong kayak gitu. Enggak akan pernah berubah. Karena aku perempuan aja itu enggak suka kalau digituin”