Sementara itu, para mahasiswa non-muslim tetap mendapat mata kuliah khusus Kemuhammadiyahan.
"Untuk Kemuhammadiyahan, diberikan semacam sosiologi agama.
Kalau Kemuhammadiyahan soal sejarah dan gerakan sosial Muhammadiyah," lanjutnya.
Sebagai salah satu mata kuliah penciri yang hanya ada di perguruan tinggi Muhammadiyah, Kemuhammadiyahan akan mengajarkan mahasiswa mengenai organisasi Muhammadiyah, perannya bagi bangsa dan negara, serta penerapan nilai dan ajaran Islam berdasarkan pemahaman Muhammadiyah.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Viral, Mahasiswi Non-Muslim Universitas Muhammadiyah Riau Dapat Nilai A di Mata Kuliah Al-Islam"
Baca Juga: Kata Flexing Lagi Viral di TikTok, Apa Benar Artinya Pamer Kekayaan?
(*)