Baca Juga: Pantas Tega Bunuh Juniornya, Terungkap Motif AAB Pembunuh Mahasiswa UI, Ada Rasa Iri Karena Ini
Basya pun meminta maaf lantaran tidak bisa membahagiakan keluarganya usai menjadi tersangka pembunuhan.
"Saya ingin meminta maaf (ke keluarga) sebesar-besarnya karena telah gagal dan tidak bisa menjadi harapan," jelasnya.
Basya pun mengaku menyesal telah membunuh Zidan dan meminta maaf kepada keluarga dan kerabat korban atas perbuatan yang dia lakukan.
"Saya ingin meminta maaf kepada ibu, bapak, dan keluarga korban, kerabat-kerabat korban, teman-teman, pihak-pihak yang dirugikan dan semua orang yang sudah saya kecewakan," tuturnya.
Basya juga mengaku siap untuk menjalani hukuman dan menerima konsekuensi atas perbuatannya.
"Saya akan menjalankan dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," katanya.
Kini, ia pun terancam hukuman mati lantaran dijerat dengan pasal 340 dan/atau pasal 338 dan/atau pasal 365 KUHP dengan ancaman paling berat hukuman mati.
Sebelumnya, motif AAB tega menghabisi nyawa korban sempat diungkap.
Melansir dari laman kompastv.com, Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan menyebut motif pelaku adalah menghabisi korban untuk merampas uang dan barang berharganya. Polisi membenarkan AAB merasa iri karena korban mendapatkan keuntungan lebih besar saat bermain kripto.
Pelaku pun ditangkap di indekos yang tidak jauh dari lokasi pembunuhan. AAB ditangkap tanpa perlawanan.
Polisi juga menyita sejumlah barang milik korban dari tangan pelaku, di antaranya adalah laptop, ponsel, hingga dompet. Pelaku pun disebut sempat berupaya bertransaksi menggunakan ATM korban, tetapi gagal.