Sementara itu untuk kasus dugaan kekerasan seksual, masih dalam proses pengembangan.
Sebelumnya, sudah delapan saksi yang diperiksa untuk kasus dugaan kekerasan seksual.
Penanganan kasus tersebut diambil alih oleh Subdit PPA Diskrimum Polda NTB.
Bacaleg PDIP tersebut dikeroyok oleh sejumlah warga, lantaran dituding melecehkan anak kandung, Minggu (16/7/2023).
Kronologis Amuk Warga
Sebelumnya diberitakan pria berinisial SS (50), nyaris tewas dianiaya warga, Minggu (16/7/2023) setelah diduga merudapaksa anak kandungnya.
Peristiwa terjadi di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Disebut-sebut, SS merupakan seorang calon anggota legislatif (Caleg) salah satu partai di wilayah tersebut.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, pengeroyokan bermula saat pengumuman yang disampaikan salah seorang warga setempat melalui pengeras suara di masjid.
Pengumuman berisi permintaan untuk berkumpul seluruh masyarakat dan mengajak bertindak atas dugaan persetubuhan yang dilakukan SS terhadap korban yang merupakan anak kandungnya.
"Selang beberapa saat masyarakat berkumpul dan langsung melakukan pencarian terhadap terduga (SS) yang pada akhirnya ditemukan oleh warga, seketika itu warga langsung menyerang terduga," jelas Kombes Pol Arman.
Namun kejadian terseut tidak berlangsung lama, personel Polsek Sekotong beserta para tokoh masyarakat tiba di lokasi dan menyelamatkan terduga pemerkosaan dari amukan massa.