18. “Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.” - Garis Waktu
19. “Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.” - Garis Waktu
20. “Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?” - Garis Waktu
21. “Aku mengalah. Aku mengalah karena aku percaya, kalau kau memang untukku, sejauh apapun kakimu membawamu lari, jalan yang kau tempuh hanya akan membawamu kembali padaku.” - Garis Waktu
22. “Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya.” - Garis Waktu
Baca Juga: 8 Hadiah yang Cocok Diberikan untuk Adik yang Baru Lulus SMA, Dijamin Bermanfaat
23. “Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju,akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takan memberikan pilihan apapun kecuali jatuh cinta, biarpun logika terus berkata bahwa risiko dari jatuh cinta adalah terjerembab di dasar nestapa.” - Garis Waktu
24. “Aku ingin kau rindukan, aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi. Lalu, aku akan bertingkah tak peduli, agar kau tahu rasanya jadi aku.” - Garis Waktu
25. “Akan tiba saatnya kita temukan alasan paling tepat untuk berjuang. Jika telah tiba, genggam erat. Sesuatu yang istimewa takan datang dua kali.” - Garis Waktu
26. “Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.” - Garis Waktu
27. “Jika tidak bisa menghapus seseorang dari ingatanmu, mungkin memang ia digariskan untuk ada disana. Sudahlah, manusia akan melupa pada saatnya.” - Garis Waktu
28. “Untuk apa memajang foto kita berdua? Cita-citaku ingin fotomu ada di buku nikahku.” - Garis Waktu