Itu sebagian besar berasal dari soda. Kopi dan minuman berenergi juga menjadi faktor penyebabnya.
Perlu diingat juga bahwa kafein ditemukan dalam teh, cokelat panas, dan beberapa permen karet.
Lebih lanjut, artikel ini akan mengulas tentang macam efek samping kafein untuk anak yang perlu diperhatikan para orang tua.
Apa saja efek samping kafein untuk anak?
Mengutip News Medical, berikut macam efek samping kafein untuk anak:
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi satu atau lebih minuman bersoda berpemanis buatan setiap hari berisiko 6 persen lebih tinggi mengalami obesitas
- Minum minuman berkafein dengan tambahan gula dapat menyebabkan gigi berlubang dan erosi enamel
- Minuman berkafein penuh dengan kalori kosong, dan anak-anak yang meminumnya secara teratur kehilangan vitamin dan mineral penting yang mereka dapatkan dari makanan sehat.
- Efek diuretik karena kafein menstimuli pembuangan air dari tubuh lebih banyak, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi. Di iklim hangat, saat anak banyak berkeringat dan membutuhkan cairan ekstra, sebaiknya hindari kafein untuk mencegah dehidrasi.
- Kafein dapat memperburuk gangguan jantung atau saraf, dan anak-anak bahkan mungkin tidak tahu apakah mereka berisiko mengalami gangguan tersebut
- Pengurangan asupan kafein secara drastis dapat menyebabkan gejala putus zat, seperti lekas marah, sakit kepala, dan nyeri otot.
Batas aman konsumsi untuk orang dewasa sehat 400 mg per hari. Namun, ini tidak berlaku untuk anak-anak.
Anak-anak yang umumnya lebih sensitif terhadap kafein dibandingkan orang dewasa akan merasakan efek buruknya selama hampir 6 jam.
Semakin kecil orang, semakin sedikit jumlah kafein yang perlu mereka konsumsi untuk menghasilkan efek buruk kafein.
Semakin banyak asupan kafein, semakin tinggi dosis kafein yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek ini dari waktu ke waktu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Efek Samping Kafein untuk Anak yang Perlu Diperhatikan Orang Tua"