"Kalau di tarian ada pengaruh Buddha dan Hindu masih kuat juga di masyarakat pedesaan," kata Adrian.
"Malah ada suatu tradisi Hong Bahong, ini ritual masih ke Hyang Widhi atau kehindhu-hindhuan," tambahnya.
Lirik lagu tarian Bekna Sengak
Adrian menjelaskan, lagu yang dinyanyikan dalam tarian Bekna Sengak seharusnya ditulis bâ’na sènga’.
Namun, orang di luar Madura yang kurang memahami bahasa Madura mendengarnya sebagai Bekna Sengak.
Berikut lirik Bekna Sengak yang dinyanyikan ketika orang Madura menari beserta artinya dalam bahasa Indonesia:
A?uh Kacong, bâ’na sènga’! neng è dhunnya jhâ’ ma’-tama’. (Wahai adik, ingatlah, hidup di dunia jangan serakah).
Bâli alakowa bhâghus, malaikat ollè to?us. (Kembalilah berperilaku bagus, Malaikat akan malu).
Mayyit ngetter pon rassana ngabâs ghâdhâ cè’ rajâna. (Mayat merasa gentar melihat gada yang sangat besar).
Bârâmma mon ta’ ontongnga, tanto abâ’ dhâddhi tana. (Bagaimana jika tak beruntung, tentu saya menjadi tanah).
GridPop.ID (*)