Tujuannya agar anak tahu konsekuensi dari setiap perbuatannya.
Pendidikan seksual menjadi penting sebagai usaha menjaga kesehatan alat reproduksi anak, mengajarkan cara mengidentifikasi pelecehan, dan juga kekerasan seksual.
Tanpa didikan orangtua, anak memiliki peluang mengambil keputusan secara tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya.
Untuk mengetahui pendidikan seksual apa saja yang bisa orangtua berikan kepada anaknya, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) telah merumuskan panduannya dalam dokumen bertajuk “International technical guidance on sexuality education”.
2. Lakukan supervisi terhadap aktivitas dan kegiatan harian anak.
Dengan melakukan supervisi, orangtua turut melindungi anak dari bahaya menggunakan gadget secara tidak bijaksana.
Namun, usahakan agar kegiatan supervisi tidak mengekang anak.
Terkait hal ini, Lizzie pernah membuat buku parenting berjudul “Raising Children in Digital Era” yang membantu orangtua menyadari bahwa dengan pola asuh dan pengawasan yang tepat dalam menggunakan teknologi dan wajib menjadi solusi dari tantangan membesarkan anak.
3. Terlibat aktif di lingkungan sekolah bersama orangtua lain dan guru.
Orangtua bisa bergabung dalam Persatuan Orangtua Murid dan Guru (POMG) untuk berdiskusi mengenai topik atau isu permasalahan anak secara reguler.
4. Menjadi teladan perilaku bagi anak.