Menurut Mayo Clinic, saraf kejepit disebabkan oleh adanya tekanan berlebih pada saraf di sekitar jaringan, seperti tulang atau tulang rawan, otot atau tendon.
Sedangkan untuk carpal tunnel syndrome, ada banyak jaringan yang akan memicu tekanan pada saraf median dari lorong karpal, termasuk pembesaran tulang yang akan menyempitkan ukuran lorong hingga penurunan fungsi ligamen.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi penyebab saraf kejepit, seperti:
- Mengalami cedera
- Mengidap rheumatoid arthritis
- Mengdapatkan tekanan karena gerakan yang berulang
- Melakukan hobi atau olahraga tertentu
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
Ketika tekanan yang menyebabkan saraf terjepit tersebut diatasi, kondisi ini akan berangsur membaik.
Sebaliknya, akan bertambah parah dan memicu kerusakan saraf permenen serta nyeri kronis jika dibiarkan.
Baca Juga: Ditampar karena Beli Mie 1 Bungkus, Remaja Ini Tusuk Kakak hingga Tewas
Gejala saraf kejepit
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa gejala saraf kejepit yang akan muncul, seperti:
- Merasa kesemutan atau berkurangnya sensasi pada area tubuh yang terhubung dengan saraf
- Merasa nyeri disertai dengan rasa panas yang akan menyebar
- Melemahnya otot pada area yang terpengaruh
- Merasa kaki atau tangannya menjadi lemas atau kebas
Cara mengatasi saraf kejepit
Dilansir dari Cleveland Clinic, rasa sakit yang ditimbulkan oleh saraf terjepit bisa hilang dengan sendirinya setelah mendapatkan istirahat yang cukup.