Menurut perhitungan faktor genetik dan lingkungan, ditemukan juga bahwa risiko stunting pada anak dengan orang tua perokok adalah 5,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki orang tua perokok.
Tindakan pencegahan stunting pada anak
Menurut Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, anak yang mengidap stunting tidak hanya akan memiliki tubuh yang lebih pendek dan kurus, tetapi juga akan memiliki gangguan perkembangan kognitif dan motorik, serta gangguan metabolik ketika dewasa.
Kabar baiknya, stunting bisa dicegah. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan stunting pada anak yang bisa dilakukan.
- Melakukan pemeriksaan anemia dan mengonsumsi tablet penambah darah pada remaja putri
- Rutin memeriksakan kondisi kehamilan serta memenuhi asupan nutrisi dengan makan makanan yang sehat dan kaya mineral, seperti zat besi, yodium, dan asam folat
- Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah bayi lahir agar bisa menjalankan ASI eksklusif serta melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui tumbuh kembang anak
- Melakukan imunisasi rutin pada anak untuk mencegah perkembangan berbagai penyakit
- Memberikan ASi eksklusif pada anak hingga berubah 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang bergizi dan sehat
- Melakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkala
- Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan sebelum makan hingga berhenti merokok
Stunting tidak hanya akan berdampak pada berat dan tinggi anak, tetapi juga pada perkembangan otak serta daya tahan tubuh sehingga diperlukan tindakan penanganan serta pencegahan yang tepat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Faktor Tak Langsung Penyebab Stunting"
GridPop.ID (*)