Demikian diungkapkan oleh dokter Boyke dalam kanal YouTube Sonora FM diunggah pada 31 Maret 2021.
Dilansir oleh bangkapos.com dari Hellosehat, dampaknya meningkatkan risiko HIV, infeksi menular seksual, memicu perilaku berisiko dan memicu depresi dan kekerasan dalam hubungan.
Risiko penularan HIV lebih tinggi pada orang-orang yang yang berhubungan seksual dengan lebih dari dari satu pasangan.
Semakin banyak pasangan yang Anda miliki, maka semakin besar kemungkinan salah satu di antaranya telah terinfeksi HIV dan tidak menyadarinya.
Untuk menurunkan angka infeksi HIV, CDC menyarankan agar setiap orang hanya berhubungan seksual dengan satu orang pasangan.
Orang-orang yang sering gonta-ganti pasangan juga tidak luput dari risiko penularan infeksi menular seksual.
Infeksi menular seksual tidak boleh dianggap sebelah mata karena penyakit ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Sebuah penelitian jangka-panjang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan psikologis, jumlah pasangan, kecenderungan melakukan perilaku berisiko, dan penyalahgunaan zat adiktif.
Hasilnya, orang yang sering gonta-ganti pasangan diketahui cenderung lebih mudah ketergantungan terhadap zat adiktif.
Risikonya pun turut meningkat seiring bertambahnya jumlah pasangan seksual.
Kecenderungan untuk gonta-ganti pasangan berpotensi membuat Anda melakukan hal-hal yang lebih berisiko dan berbahaya.