”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab Syu’bil Iman dan Hakim).
Nah, ini bisa kita lakukan dengan senantiasa berbuat baik, ramah kepada sesama dan menghormati mereka yang berbeda pandangan dengan kita.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Tegas Tolak Saat Dilobi untuk Tutupi Kejahatan sebuah Keluarga Terpandang
Akhlak adalah cerminan diri seorang muslim yang dapat dengan mudah dilihat orang.
Kedua, lebih mementingkan orang lain dibandingkan diri sendiri.
Jika ingin meniru Nabi, hal-hal kecil seperti mementingkan diri sendiri dibanding orang lain harus kita mulai hapus perlahan-lahan.
Sebab, Nabi semasa hidupnya melakukan hal ini.
Ada banyak kisah terkait, salah satunya ketika Nabi enggan untuk merepotkan umatnya sekadar untuk makan dan lebih memilih perutnya lapar.
Anda bisa membaca kisahnya dengan mengklik tautan di bawah ini.
Untuk meniru sifat beliau, kita bisa memulai dari hal-hal yang kecil, misalnya, dengan tidak menyerobot antrean atau mendahulukan orang yang lebih tua ketika berjalan.
Ketiga, senantiasa jadi pembelajar.
Meskipun Nabi Muhammad seorang Ummy (tidak bisa baca dan menulis), beliau adalah pembelajar yang tekun.