"Psikologisnya. kebanyakan tadi malam saya ketemu warga saya di pengungsian mereka trauma untuk kembali ke wilayah," lanjutnya.
Tuntutan ketiga, sambung Abdus, warga berharap Pertamina bertanggung jawab atas kerusakan bangunan yang dialami warga.
Khususnya, warga RT 12 RW 09, yang terhitung mencapai 70 bangunan rusak.
"Ini terkait banguna yang hancur agar Pertamina ini bisa bertanggung jawab merenovasi rumah warga yang terbakar," kata dia.
Dan tuntutan keempat, Abdus mendesak Pertamina, agar melakukan evaluasi terkait kemanan keberadaan Depo Pertamina Plumpang, di tengah pemukiman warga.
"Keempat, kami meminta keberadaan pertamina di tengah pemukiman penduduk ini segera dievaluasi. Apa mau pindah atau gimana agar lebih safety juga. Karena ini sudah banyak korban ini," ujarnya.
Jumlah korban tewas dan meninggal dunia kaibat insiden kebakaran hebat di depo Pertamina Plumpang terus bertambah.
Dikutip artikel Kompas.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pukul 01.16 WIB, sebanyak 17 orang meninggal dunia, bertambah satu orang dibanding data sebelumnya.
"Info terakhir yang kami terima dari Jakarta Utara 17 orang," kata Pelaksana Harian Kepala BPBD DKI M Ridwan, Sabtu (4/3/2023).
Kemudian, terdapat 51 korban luka, dengan rincian 49 korban luka berat dan dua korban luka sedang.
Para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.