Selama bertahun-tahun korban hanya bisa pasrah menghadapi nafsu bejad ayah tirinya.
Tubuhnya yang mungil tak bisa melawan kuatnya tenaga sang ayah tiri.
Sejak saat itu, pelaku kerap kali meminta jatah berhubungan badan dengan korban yang masih dibawah umur.
Padahal, pelaku memilki istri yang tak lain ibu kandung korban.
Mengapa Korban Pelecehan Seksual Butuh Waktu Lama untuk "Speak Up"?
Dilansir dari laman kompas.com, masyarakat cenderung menyalahkan korban, khususnya perempuan, sehingga banyak yang ragu mengakui pengalamannya.
Baca Juga: AWAS Jadi Korban! Berikut 20 Daftar Aplikasi Pinjol Ilegal yang Sebar data Nasabah Jika Galbay
Seringkali korban dituduh melakukan fitnah untuk merusak hidup dan reputasi pria yang melakukan pelecehan.
Contoh seperti ini menunjukkan bahwa masih ada sifat yang tidak seimbang dalam masyarakat kita dan bahwa perempuan direndahkan, kata Moses.
Ada juga anggapan lawas yang berpendapat 'perempuan baik tidak diperkosa' yang membuat korban cenderung menyalahkan dirinya sendiri.
Selain itu, orang akan mulai mengajukan pertanyaan tendensius seperti 'Mengapa ada di tempat seperti itu?' atau 'Mengapa bergaul dengan orang seperti itu?'.
Pertanyaan itu seperti mengalihkan kesalahan kepada korban.