Follow Us

Penasaran Kenapa Februari Hanya Ada 28 Hari? Begini Penjelasannya

Luvy Octaviani - Jumat, 03 Februari 2023 | 05:23
 
Ilustrasi - Kalender 2023
Freepik
Freepik

Ilustrasi - Kalender 2023

Kalender Romawi terdiri dari 10 bulan, bukan 12 bulan.

Kemudian untuk menyelaraskan kalender sepenuhnya dengan tahun lunar, maka raja Romawi kala itu, Numa Pompilius menambahkan bulan Januari dan Februari di antara 10 bulan pada kalender pertama.

Kalender sebelumnya memiliki 6 bulan 30 hari 4 bulan 31 hari, dengan total 304 hari.

Namun, Raja Numa ingin menghindari angka genap dalam kalendernya, karena alasan takhayul.

Di masa Romawi, bangsa ini meyakini bahwa angka genap adalah angka sial.

Oleh karena itu, dengan alasan menghindari angka genap yang dianggap sial pada kalendernya, maka Numa mengurangi satu hari dari masing-masing bulan yang terdiri dari 30 hari untuk menjadikannya 29.

Sementara, tahun lunar terdiri dari 355 hari, tepatnya 354.367, tetapi menyebutnya 354 hari, menurut takhayul Romawi ini, akan membuat tahun sial.

Pada akhirnya, setidaknya 1 bulan dari 12 bulan harus mengandung jumlah hari genap.

Baca Juga: Biodata Artis Zahwa Aqilah, Mantan Artis Cilik yang Kini Sudah Beranjak Dewasa, Penampilannya Manglingi

Selain itu, ini adalah fakta matematis sederhana, yang mana jumlah dari setiap jumlah genap yakni 12 bulan dari angka ganjil akan selalu sama dengan angka genap.

Namun, Raja Numa tetap ingin total hari menjadi ganjil.

Jadi ia pun memilih Februari, bulan yang akan menjadi tuan rumah ritual Romawi untuk menghormati orang mati, sebagai bulan sial yang terdiri dari 28 hari.

Source : Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular