"Aku sendiri ngerasa memang enggak gampang jadi anak seorang pemuka agama," kata Abidzar dikutip dari YouTube Pagi Pagi Ambyar, Trans TV.
"Yang di mana almarhum dikenal banget sama banyak orang, enggak cuma kalangan agama, tapi juga anak yang konteksnya jauh dari agama pun kenal," imbuhnya.
Ia juga merasa kesulitan mengeksplor diri saking apapun yang ada pada tubuhnya terus disorot.
"Emang berat, karena aku sendiri jadi enggak bisa explore diri sendiri jadi susah," kata Abidzar.
"Even aku pakai celana pendek aja diomelin," lanjutnya.
Pemuda berusia 21 tahun itu menyadari jika setiap orang memiliki hak untuk memberikan penilaian, namun ia menyayangkan tindakan yang terus mengaitkan dirinya dengan mendiang sang ayah.
Abidzar Al Ghifari
"Sebenarnya aku enggak masalah, yang masalah, sama kata-katanya enggak enak," ujar Abidzar.
"Kenapa harus bawa-bawa almarhum di sana. Dia udah meninggal juga, enggak perlu dibawa-bawa," imbuhnya.
Ia lantas menjelaskan maksud komentar yang dinilainya kelewatan.
"Kayak beberapa komentar yang ngomong 'namanya juga anak yatim,' menurutku itu hal-hal yang enggak perlu disebutin," tutur Abidzar.