Follow Us

Dicekoki Air Kencing hingga Diikat di Pohon, Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Kampus Swasta Ini Dihakimi Massa

Luvy Octaviani - Rabu, 14 Desember 2022 | 20:31
 
Terduga pelecehan seksual diikat hingga dicekoki air kencing oleh mahasiswa lain
kolase foto via tribunnewsbogor.com
kolase foto via tribunnewsbogor.com

Terduga pelecehan seksual diikat hingga dicekoki air kencing oleh mahasiswa lain

GridPop.ID - Pelaku pelecehan seksual di kampus swasta ini menjadi bulan-bulanan mahasiswa lain.

Terduga pelaku pelecehan seksual ini diikat sampai dicekoki air kencing oleh mahasiswa lain.

Dilansir dari laman tribunnewsbogor.com, beredar video di media sosial Twitter, memperlihatkan terduga pelaku pelecehan dihakimi oleh sejumlah mahasiswa.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah kampus swasta di bilangan Depok, Jawa Barat.

Dalam video itu pelaku pelecehan seksual di Universitas Swasta diarak oleh warga kampus.

Tak hanya itu, pelaku yang berjumlah dua orang kemudian diikat di pohon dan disiram air.

Sebenarnya apa yang terjadi di balik video tersebut?

Dikutip dari Tribun Jakarta, peristiwa itu disebutkan terjadi di salah satu kampus swasta di Depok, Jawa Barat.

Dalam video yang beredar terlihat seorang mahasiswa pria yang disebut sebagai pelaku pelecehan seksual sedang dihakimi massa yang nampaknya dilakukan di lingkungan kampus.

Mahasiswa itu diikat di sebuah pohon.

Pakaian dari mahasiswa itu nampak basah.

Baca Juga: Nahyan Trending Twitter Gegara Tingkah Kocaknya, Kaesang Pangarep LangsungLayangkan Protes Keras!

Celana panjangnya pun sudah diturunkan sehingga hanya terlihat celana pendeknya.

Leher dari mahasiswa itu dikalungi sepatunya.

Selain mahasiswa lain, dalam video itu juga terlihat ada para petugas satpam.

Namun para satpam itu tak mampu menghentikan penghakiman yang dilakukan para mahasiswa.

Bahkan terlihat seorang mahasiswi mencekoki mahasiswa terduga pelaku pelecehan seksual itu dengan air kencing yang ditaruh di botol minum.

"Minum nih minum," teriak para mahasiswa kepada pelaku pelecehan seksual.

Dalam video yang viral terdapat tulisan yang menyayangkan aksi main hakim sendiri itu.

"Ini yang dibilang mahasiswa? Dengan cara yang tdk menunjukan case sebagai mahasiswa?," tulis di video tersebut.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @abcdyougoblog Selasa (13/12/2022) dan seketika viral di media sosial.

"Ga cukup main hakim sendiri ditelanjangin sampe di cekokin air kencing," tulis akun @abcdyougoblog

Di media sosial viral video mahasiswa pelaku pelecehan seksual dihakimi oleh para teman-temannya di lingkungan kampus.
Akun Twitter @abcdyougoblog via tribunnewsbogor.com
Akun Twitter @abcdyougoblog via tribunnewsbogor.com

Di media sosial viral video mahasiswa pelaku pelecehan seksual dihakimi oleh para teman-temannya di lingkungan kampus.

Baca Juga: UPDATE Harga Sembako Rabu 14 Desember 2022, Minyak Goreng Merek Ini Paling Murah Dijual Rp 15.500 Per Liter di Minimarket

Kronologi Versi Korban Pelecehan

Akun @abcdyougoblog kemudian memposting kronologi yang disebutnya berasal dari korban.

Kata akun tersebut kejadian pelecehan seksual itu terjadi pada Jumat (2/12/2022).

Korban sebenarnya kenal dengan pelaku yang merupakan teman kuliahnya.

Pada 2 Desember sekira pukul 10.27 WIB, korban dihubungi oleh pelaku yang menanyakan keberadaanya.

"Nah dia nanya aku dimana, jadi aku jawab aja aku di Kampus E. Tadinya aku mau ketemuan di Ilong, tapi ngga jadi karena aku udah balik ke Kampus G lagi," tulis akun @abcdyougoblog menceritakan kronologi kejadian versi korban.

Selanjutnya, sekira pukul 11.40 WIB, korban kembali dihubungi oleh pelaku yang masih ingin menemuinya.

Korban saat itu tak curiga karena masih di lingkungan kampus dan banyak orang.

Sekira pukul 12.01 WIB, pelaku pun menemui korban di koridor kelas korban.

"Kita ngobrol di depan pintu masuk ke gedung 1 yang deket ke arah parkiran," aku korban.

Saat itu keduanya hanya berbicara seputar masalah kampus.

Tak lama kemudian, pelaku masuk ke toilet yang ada di gedung 1 dan memanggil korban.

Saat itu korban sama sekali tak menaruh kecurigaan kepada pelaku.

"Di saat itu aku mikir mungkin dia mau tanya dimana toilet cewe atau cowo karena ngga ada tandanya," tutur korban.

Namun betapa kagetnya korban saat tiba-tiba pelaku mendorongnya ke ujung tembok dan menciumnya secara paksa.

"Otomatis aku tepis (dorong dia ke belakangO sambil bilang xxxx, tapi dia bilang "sekali-kali aja" sambil tangannya meragakan angka 1 gitu," berikut kronologi versi korban yang diunggah di akun @abcdyougoblog

Baca Juga: Istrinya Lagi Shalat Tahajud, Wali Kota Blitar Ungkap Detik-detik Perampokan di Rumah Dinasnya

Mengalami Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan?

Apa yang seharusnya dilakukan ketika menjadi korban pelecehan seksual? Bagaimana merespons jika ada orang terdekat bercerita bahwa mereka mengalami pelecehan?

Diskriminasi

Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani mengatakan, pelecehan seksual kepada perempuan berakar dari diskriminasi terhadap perempuan.

Diskriminasi ini menyebabkan perempuan dalam posisi subordinat dan menjadi objek seksual.

Selain itu, posisi perempuan sebagai simbol moralitas di dalam masyarakat patriarkis juga digunakan untuk melemahkan korban.

“Karena ia (perempuan) gampang disalahkan dengan menggunakan latar belakang, gerak gerik, cara busana, dan lingkungan pergaulannya sebagai alasan pembenar tindak pelecehan seksual,” ujar Andy kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Ia mengingatkan, saat seseorang mengalami pelecehan, harus berani untuk menyatakan keberatan atas tindakan tersebut.

Selain itu, yang bersangkutan juga dapat melaporkannya ke pihak berwenang.

“Saat kejadian nyatakan dengan jelas keberatan atas tindakan, upayakan untuk dapat melaporkan ke pihak yang berwewenang,” lanjut dia.

Sementara itu, bagi orang terdekat dari pihak korban dapat mendukung dan membantu pemulihan dari yang bersangkutan.

“Dengarkan (korban), jangan disalahkan. Dukung untuk lapor dan untuk upaya pemulihan korban,” ujar dia.

Adapun pengaduan juga dapat dilakukan ke Komnas Perempuan melalui link yang dapat diakses di http://bit.ly/PengaduanKomnasPerempuan.

Akan tetapi, kata Andy, Komnas Perempuan tidak dapat mendampingi kasus yang dilaporkan satu per satu.

Dalam penanganannya, Komnas Perempuan mengembangkan sistem rujukan dan memberikan rekomendasi.

Andy menambahkan, perempuan perlu memahami rentannya mengalami pelecehan seksual dan justru disalahkan.

“Pemahaman ini penting agar kita juga tidak turut menyalahkan diri sendiri,” papar dia.

Menurut dia, hal ini merupakan hal penting untuk mengungkapkan kasus agar dapat memutus impunitas dan mencegah tindak serupa berulang di masa depan.

Baca Juga: Keponakannya Jadi Sorotan di Hari Pernikahannya, Kaesang Pangarep: Al Nahyan Mirip Sama Omnya

GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com tribunnewsbogor

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular