"Ketika saya kali pertama mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya langsung melonjak setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian," kata Lee.
"Banyak orang di sekitar datang untuk membantu kami dengan CPR."
"Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," tambahnya.
"Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menemukan denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari hidungnya berdarah. Ketika saya mencoba CPR, saya juga memompa darah keluar dari mulut mereka."
Sementara itu dilansir dari Tribun Medan, mayoritas korban adalah remaja putri.
Henti jantung adalah penyebab utama ratusan korban tewas di tragedi Itaewon, Korea Selatan
Diduga mereka meregang nyawa lantaran terinjak-injak dan mengalami sesak napas.
Begitu Tragedi Halloween Itaewon terjadi, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol langsung memimpin pertemuan darurat dengan para menteri untuk segera menangani musibah tersebut.
"Area itu masih kacau jadi kami masih berusaha mencari tahu jumlah pasti orang yang terluka," kata Moon Hyun-joo, seorang pejabat di Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel.
Pihak berwenang juga masih menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.