Follow Us

100 Orang Polisi Minta Maaf Lakukan Sujud Massal Atas Tragedi Kanjuruhan, Pengamat: Berlebihan

Luvy Octaviani - Selasa, 11 Oktober 2022 | 20:33
 
Anggota Polisi Polresta Malang Kota melakukan sujud masal untuk mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan sekaligus meminta maaf. Sujud masal digelar di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (10/10/2022) pagi, dipimpin Kapolresta Kombes Pol Budi Hermanto.
Dok. Humas Polresta Malang Kota.
Dok. Humas Polresta Malang Kota.

Anggota Polisi Polresta Malang Kota melakukan sujud masal untuk mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan sekaligus meminta maaf. Sujud masal digelar di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (10/10/2022) pagi, dipimpin Kapolresta Kombes Pol Budi Hermanto.

Dia mengatakan, ada sekira 100 orang anggota Polresta Malang Kota yang mengikuti aksi sujud massal pada saat kegiatan apel pagi.

"Ini sebagai wujud empati kita. Ada keterikatan emosional antara kami (polisi) dengan masyarakat," jelasnya.

Reza Indragiri Amriel Berharap Bisa Meyakinkan Publik

Dilansir dari laman tribunnews.com, Pakar psikologi forensik dan pemerhati kepolisian, Reza Indragiri Amriel, mengatakan sikap anggota Polresta Malang Kota yang melakukan sujud itu dinilai patut dipuji.

"Ketika polisi di Polresta Malang Kota bersujud sedemikian rupa, semoga ini bisa meyakinkan publik bahwa polisi sungguh-sungguh ingin memberikan penawar atas luka itu," ujarnya dalam keterangan tertulis,.

Menurut Reza, sikap anggota Polresta Malang Kota ini mirip seperti aksi simpatik yang dilakukan para petugas kepolisian di Amerika Serikat, yang berlutut sebagai gestur permintaan maaf setelah kematian seorang warga minoritas kulit hitam, George Floyd, pada 25 Mei 2020.

Ia menyebut, sikap permintaan maaf dan penyesalan itu sangat penting sebagai wujud penyesalan terhadap masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dalam kejadian tersebut.

"Berbeda dengan urusan pidana dan etik yang barangkali akan selesai beberapa pekan atau beberapa bulan, luka batin masyarakat pasti akan menganga dalam waktu yang sangat lama," terang Reza.

Baca Juga: The Real 'Usia Hanyalah Angka', Berondong Pacari Nenek 66 Tahun Lantaran Kepincut Body Seksi si Wanita

Pengamat Sebut Tanda Kurang Pemahaman Manajemen Isu

Sementara itu, Pakar Manajemen Isu dan Krisis Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari, menyebut aksi itu menunjukkan kurangnya pemahaman anggota Polri terhadap manajemen isu dan krisis pada tragedi Kanjuruhan.

"Menurut saya, strategi ini adalah strategi komunikasi krisis yang berlebihan dan tidak perlu dilakukan oleh Kapolres Kota Malang," ungkapnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin.

Source : Kompas.com tribunews

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular