Follow Us

FAKTA Baru Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Kedaluwarsa hingga Sosok Berkuasa di Balik Penentuan Jadwal Laga Malam

Ekawati Tyas - Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:02
 
Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Surya Malang/Purwanto
Surya Malang/Purwanto

Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Saya belum tahu jumlahnya, tapi itu yang masih didalami oleh labfor (laboratorium forensik)," kata Dedi Prasetyo, dikutip dari Kompas TV, Senin (10/10/2022).

Kandungan zat kimia gas air mata yang kedaluwarsa, kata Dedi makin menurun dan tidak begitu efektif.

"Ini (gas air mata) kimia, berbeda dengan makanan. Kalau makanan ketika kedaluwarsa makanan itu ada jamur, ada bakteri, yang bisa mengganggu kesehatan," ujar Dedi.

"Sementara, gas air mata ini, ketika expired, justru kadar kimianya berkurang, sama dengan efektivitasnya. Ketika ditembakkan, tidak bisa lebih efektif lagi," katanya lagi.

Raffi Atha Dziaulhamdi korban Tragedi Stadion Kanjuruhan. Kedua matanya masih merah setelah mengalami iritasi akibat gas air mata.
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan

Raffi Atha Dziaulhamdi korban Tragedi Stadion Kanjuruhan. Kedua matanya masih merah setelah mengalami iritasi akibat gas air mata.

Adapun M Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan menerangkan bahwa pihaknya telah mengantongi informasi terkait kondisi gas air mata kedaluwarsa ini.

Akan tetapi, ia merasa masih perlu melakukan pendalaman apakah hal itu menjadi penyebab utama tewasnya 131 korban.

"Soal (gas air mata yang) kedaluwarsa itu informasinya memang kami dapatkan, tapi memang perlu pendalaman," ujar Anam dalam keterangan suara, Senin (10/10/2022).

Di sisi lain, terkait dugaan di balik laga malam turut dibahas anggota TGIPF, Rhenald Kasali.

Baca Juga: Merinding, Lihat Rekaman Korban Tewas Menumpuk di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, TGIPF: Mengerikan Sekali

Ia mengungkap dugaan adanya pihak yang memiliki kekuatan untuk mengatur agar laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tetap digelar malam.

Padahal, pihak kepolisian sebelumnya disebut telah meminta agar laga sepak bola itu digeser menjadi pukul 15.30 WIB dari yang sebelumnya 20.00 WIB.

Source : Kompas.com Tribunnews.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular