Follow Us

Banyak Orang Hilang Nyawa, Pelatih Arema FC Ceritakan Pengalaman Pilu di Ruang Ganti Selama Kerusuhan di Kanjuruhan

Luvy Octaviani - Selasa, 04 Oktober 2022 | 12:22
 
Pada Senin (3/10/2022), pemain dan official Arema FC berdoa dan tabur bunga untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema vs Persebaya Surabaya.
(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)
(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Pada Senin (3/10/2022), pemain dan official Arema FC berdoa dan tabur bunga untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema vs Persebaya Surabaya.

Ia mengakui sampai ada penonton yang lebih kecil digendong untuk segera masuk ke dalam.

“Waktu saya jalan ke ruang ganti, terus saya rasa kalau mata mulai perih. Saya lihat banyak orang lari dari luar [dalam lapangan]. Ada banyak suporter digendong untuk masuk ke ruangan. Saya juga tidak tahu mereka mau masuk ke mana,” imbuhnya.

Pada Senin (3/10/2022) siang, pelatih Arema FC, Javier Roca, berdoa untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pekan 11 Liga 1 2022-2023 usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) silam.
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU

Pada Senin (3/10/2022) siang, pelatih Arema FC, Javier Roca, berdoa untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pekan 11 Liga 1 2022-2023 usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) silam.

Betapa terkejutnya begitu sampai di ruang ganti. Anak-anak tadi yang dilihatnya sudah tiba lebih dulu.

Padahal, tempat itu semestinya hanya boleh diakses tim. Namun ia tak mempersoalkan hal itu.

Kondisi di dalam ruang ganti jauh lebih memilukan. Belasan anak dalam kondisi memprihatinkan.

Mereka panik dan sesak napas. Seluruh anggota tim di dalam membantu semaksimal mungkin.

Baca Juga: Seenak Jidat Buat Laporan Palsu Soal KDRT, Baim Wong & Paula Verhoeven Minta Maaf:Sebodoh Itu Memang Saya

“Setelah masuk ruang ganti, ada sekitar 15-20 anak di dalam. Saya lihat ada dari mereka yang tepar. Akhirnya dari tim medis tim coba beri bantuan, pemain juga ikut bantu. Tapi ternyata di situ juga ada empat sampai lima orang yang meninggal,” ujar mantan pelatih Persik Kediri.

“Saya rasa itu yang paling parah yang pernah kami alami. Banyak pemain yang terpukul, termasuk saya. Soalnya kok bisa ada orang hilang nyawa di tempat biasanya kami kerja? Itu yang paling berat,” pungkasnya.

9 komandan Brimob dinonaktifkan

Dilansir dari laman tribunnews.com, Irjen Dedi Prasetyo pun mengungkapkan ada tiga jabatan komandan Brimob dengan total sembilan anggota yang dinonaktifkan terkait kasus yang menewaskan ratusan orang itu.

Source : tribunnews Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular