Follow Us

Miris! Balita Terkena Hipotermia Saat Diajak Orang Tua Naik Gunung, Begini Kondisinya Kini

Ekawati Tyas - Kamis, 29 September 2022 | 11:32
 
Ilustrasi Balita
Unsplash /Fe Ngo
Unsplash /Fe Ngo

Ilustrasi Balita

Tim lantas beristirahat di Basecamp Elas Wongker dan kembali menlanjutkan pencarian pada, Senin (26/9/2022) pagi.

Pencarian dilakukan dengan berjalan kaki dan menggunakan motor trail.

Para pendaki dan balita yang tersesat di Gunung Soputan saat akan dievakuasi tim SAR Gabungan.
Dok. Basarnas Manado
Dok. Basarnas Manado

Para pendaki dan balita yang tersesat di Gunung Soputan saat akan dievakuasi tim SAR Gabungan.

"Pada pukul 08.00 WITA, tim SAR gabungan menemukan korban di pinggir jalan sedang beristirahat mengingat balita mengalami gejala hipotremia," jelas Brury.

Selanjutnya tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban danbalitamenggunakan motor untuk di bawa turun gunung.

"Mengingatbalitamengalami gejala-gejalahipotermia, semua korban dievakuasi dalam keadaan selamat," ungkapnya.

Melansir Tribun Bali, hipotremia merupakan penurunan suhu tubuh akibat paparan suhu dingin yang terlalu lama.

Risiko paparan dingin meningkat saat bulan-bulan musim dingin tiba, pendakian gunung, dan berlayar di tengah laut.

Baca Juga: Nekat Naik Gunung Sendirian, WNA Asal Rusia Tersesat di Gunung Sanghyang Bali di Ketinggian 1.880 Mdpl, Sempat Lakukan Hal Tak Disangka Ini Saat di Puncak

Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius, padahal suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5–37,3 derajat Celcius.

Selama terpapar suhu dingin, seseorang akan kehilangan panas tubuh hingga 90 persen yang keluar melalui kulit.

Kebingungan dan kelelahan dapat terjadi, yang menghambat kemampuan seseorang untuk memahami apa yang terjadi.

Halaman Selanjutnya

Source : Tribun Jateng Tribun Bali

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular