Follow Us

'Ini Sudah Kelewatan!', Irma Hutabarat Pertanyakan Bukti Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Brigadir J hingga Sebut Putri Candrawathi Bukanlah Korban, Ini Alasannya

Lina Sofia - Selasa, 06 September 2022 | 08:03
 
Irma Hutabarat saat ditemui di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).
Grid.ID / Virgilery Levana Clarence

Irma Hutabarat saat ditemui di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).

GridPop.ID -Komnas HAMdanKomnas Perempuanmemberikan rekomendasi kepada Polri terkaitdugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Putri mengaku pemerkosaan tersebut terjadi di rumahnya di Magelang, Jawa Tengah.

Dilansir dariKompas.com,KomisionerKomnas PerempuanSiti Aminah Tardi mengungkapkan, saat masih di Magelang, Putri sempat menghubungiFerdy Samboterkait tindakan kurang ajar dariBrigadir J.

“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari J tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi dalam program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Komunikasi itu dilakukan Putri setelah pemerkosaan di Magelang.

Saat itu, Putri juga meminta pulang kepada suaminya karena takut.

“Dan ia memang ketika telepon meminta izin kepada Sambo untuk terus pulang karena dia takut dan ‘Aku ingin pulang’. Kemudian oke segeralah pulang,” ucap Siti.

Menurut keterangan Putri, keluarganya sudah berada di Magelang sejak 2 Juli dan akan tinggal di sana hingga 11 Juli 2022.

Saat di Magelang,Ferdy Sambodan Putri sempat merayakan hari ulang tahun pernikahannya serta mengantarkan anaknya ke sekolah di Magelang.

Baca Juga:Nilai Komnas Perempuan Berat Sebelah, Irma Hutabarat Singgung Privilage yang Didapat Putri Candrawathi: Bercanda Nggak Sih?

Pada 7 Juli 2022 pagi hari,Ferdy Sambokembali ke Jakarta terlebih dahulu sementaraPutri bersama sejumlah ajudan lain masih tinggal di Magelang.

Pada tanggal yang sama, Putri mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar karena dalam keadaan kurang sehat.

“Nah kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” ujar Siti.

Setelah kejadian perkosaan tersebut, asisten rumah tangga Putri yang bernama Susi menemukannya di depan pintu kamar mandi.

Kemudian, asisten rumah tangga lainnya, yakni Kuat Ma’ruf membantunya kembali ke kamar.

Terkait hal ini Aktivis Srikandi Indonesia Bersatu,Irma Hutabaratmempertanyakan rekomendasiKomnas HAMdanKomnas Perempuanterkait adanya dugaan kekerasan seksual yang dialami olehPutri CandrawathiolehBrigadir J saatdi Magelang.

Dilansir dari Tribunnews.com,Irma juga mempertanyakan bukti atas adanya dugaan pelecehan seksual yang direkomendasikan olehKomnas HAMdanKomnas Perempuan.

“Proses di belakangnya itu, kami ingin tahu karena apakah ada bukti? Apakah pernah berbicara dengan Putri?” katanya dalam Apa Kabar Indonesia Malam di YouTube tvOne, Minggu (5/9/2022).

Irma pun semakin mempertanyakan legitimasi dari rekomendasi tersebut ketika memperoleh informasi dari KetuaKomnas HAM, Ahmad Taufan Damanik terkait tindakan Putri yang mengganti ponsel milik ajudannya setelahBrigadir Jtewas.

Baca Juga:Beda Waktu Beda Nasib dengan Putri Candrawathi, Angelina Sondakh Beberkan Peran Kak Seto Perjuangkan Hak Keanu Massaid: Suara Tidak Didengarkan

Tindakan itu, kata Irma, menunjukan Putri bukanlah sosok korban kekerasan seksual.

Sehingga salah satu temuan ini, menurutnya, membuat rekomendasi dugaan pelecehan seksual dinilai berlebihan.

“Jadi saya pikir ini sudah kelewatan (rekomendasi dugaan pelecehan seksual)."

"Sudah dia (Putri Candrawathi) tidak ditahan yang itu menyinggung keadilan masyarakat."

"Dia diberikan kesempatan berbohong untuk melakukan obstruction of justice dan rekayasa lain-lain,” katanya.

Irma juga mempertanyakan pendirian dariKomnas HAMdanKomnas Perempuanyang sebelumnya sempat menegaskan tidak adanya pelecehan seksual yang terjadi.

“Saya tidak paham karena mereka (Komnas HAM danKomnas Perempuan) dari pertama mengatakan ini obstruction of justice, memang Putri Sambo ini berbohong.”

“Makannya peristiwa (dugaan kekerasan seksual) di Duren Tiga itu tidak ada. Lalu beberapa saat kemudian memberikan rekomendasi yang bertolak belakang,” ujarnya.

Bahkan KomisionerKomnas HAM, Beka Ulung Hapsara menyebut kasus pembunuhan kepadaBrigadir Jadalah extrajudicial killing atau pembunuhan di luar keputusan hukum.

"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing, yang memiliki latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual (di Magelang)," katanya dalam konferensi pers di kantorKomnas HAMpada Kamis (1/9/2022) dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Baca Juga: Mukanya Mau Ditaruh Mana, Modus Putri Candrawathi Nangis dan Ngaku Diperkosa Dituding Cuma Akal-akalan, Sosok Ini Muncul Beri Kesaksian Mengejutkan!

GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com Tribunnews.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular