GridPop.ID -Awal kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, dilaporkan bahwa hal ini terjadi lantaran istri Ferdy Sambo,Putri Candrawathi mendapat kekerasan seksual dari ajudannya.
Namun, setelah penyidik melakukan pendalaman rupanya tidak ada kekerasan seksual di sana, sehingga penyelidikan terkait kasus pelecehan tersebut pun dihentikan.
Dilansir dariTribunnews.com,IstriFerdy Sambo,Putri Candrawathi(PC) telah menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadapBrigadir J.
Sudah diperiksa kepolisian,Putri Candrawathi,istriFerdy Sambomengaku jadi korbanpelecehanBrigadir J.
Kendati kasuspelecehansudah ditutup,Putri Candrawathirupanya masih ngotot dengan pengakuannya tersebut.
Arman menuturkan saat ditanyai penyidik,Putri Candrawathisecara konsisten mengaku sebagai korban tindakan asusila yang dilakukanBrigadir J.
"Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini. Itu dalam BAP disampaikan seperti itu," ujarnya.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Putri mengaku pemerkosaan tersebut terjadi di rumahnya di Magelang, Jawa Tengah.
Dilansir dari Kompas.com,Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengungkapkan, saat masih di Magelang, Putri sempat menghubungi Ferdy Sambo terkait tindakan kurang ajar dari Brigadir J.
“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari J tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi dalam program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Komunikasi itu dilakukan Putri setelah pemerkosaan di Magelang.
Saat itu, Putri juga meminta pulang kepada suaminya karena takut.
“Dan ia memang ketika telepon meminta izin kepada Sambo untuk terus pulang karena dia takut dan ‘Aku ingin pulang’. Kemudian oke segeralah pulang,” ucap Siti.
Menurut keterangan Putri, keluarganya sudah berada di Magelang sejak 2 Juli dan akan tinggal di sana hingga 11 Juli 2022.
Saat di Magelang, Ferdy Sambo dan Putri sempat merayakan hari ulang tahun pernikahannya serta mengantarkan anaknya ke sekolah di Magelang.
Pada 7 Juli 2022 pagi hari, Ferdy Sambo kembali ke Jakarta terlebih dahulu sementaraPutri bersama sejumlah ajudan lain masih tinggal di Magelang.
Pada tanggal yang sama, Putri mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar karena dalam keadaan kurang sehat.
“Nah kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” ujar Siti.
Setelah kejadian perkosaan tersebut, asisten rumah tangga Putri yang bernama Susi menemukannya di depan pintu kamar mandi.
Kemudian, asisten rumah tangga lainnya, yakni Kuat Ma’ruf membantunya kembali ke kamar.
Saat itu, di dalam rumah tidak ada orang selain Brigadir J, Kuat, Susi, dan Putri.
Setelahnya, Putri menelepon Bharada E atau Richard Eliezer dan Bripka RR atau Ricky Rizal untuk segera pulang ke rumah Magelang.
Keesokannya harinya, pada tanggal 8 Juli 2022 pagi hari, Putri dan rombongan kembali ke Jakarta.
“Jadi di perjalanan itu tidak ada komunikasi atau apa pun antara J dengan Ibu P. Dan kemudian sampai di Jakarta itu diinformasikan ke Sambo. Dan Sambo di berbagai media disampaikan sangat marah dan memanggil para ajudannya,” ucap Siti.
Di sisi lain, Irma Hutabarat selaku aktivis perempuan menyorotiKomnas Perempuanyang selalu memfokuskan kondisiPutri Candrawathi.
"Kalau bicara kemanusiaan ada manusia yang ada nyawa hilang disitu. KalauKomnas Perempuanmau membela hak perempuan, bicara dong tentang Ibunya Yosua. Kenapa harus bicara tentangPutri Candrawathiyang selalu dapat previlage," ujarnya.
KomisionerKomnas Perempuan,Siti Aminah Tardimenjelaskan perempuan yang sedang menjalani fungsi maternitas, salah satunya mengasuh anak, dapat tidak ditahan sebelum persidangan.
Menurutnya tidak ditahannya Putri, setelah menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua, sesuai hak asasi perempuan.
Namun Komnas perempuan menyebut, semestinya aturan ini berlaku untuk semua perempuan di Indonesia yang sedang berhadapan dengan hukum, tanpa kecuali.
Tetapi lemah dalam praktik pelaksanaannya.
KetuaKomnas Perempuan,Andy Yentriyani, mengatakanPutri Candrawathimerasa ketakutan dan malu setelah menjadi korbanpelecehan seksualoleh ajudan suaminya.
Karena kejadianpelecehan seksualyang menimpanya itulah, ungkap Andy,Putri Candrawathibahkan sampai menyalahkan dirinya sendiri.
KepadaKomnas Perempuan, Andy mengatakan,Putri Candrawathimenyampaikan ingin mati setelah kejadian pelecehan itu.
Tak hanya sekali, lanjut Andy,Putri Candrawathimenyampaikan lebih baik mati secara berulang kali.
"(Putri Candrawathi) menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali," kata Andy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/9/2022) kemarin.
Andy menuturkan usiaPutri Candrawathiyang tidak lagi muda hampir menyentuh 50 tahun dan memiliki anak perempuan juga menjadi penyebab yang bersangkutan ketakutan usai menerima perlakuanBrigadir J.
Karena merasa takut dan malu itulah, Andy mengatakanPutri Candrawathimemilih tidak langsung melapor setelah diduga menjadi korban kekerasan ataupelecehan seksualtersebut.
GridPop.ID (*)