Follow Us

'Tidak Pantas!', Aktivis Meradang Kritik Adegan Mesra Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J: Dipakai Reuni Suami Istri

Lina Sofia - Minggu, 04 September 2022 | 07:05
 
Putri Candrawathi (kanan) dan aktivis perempuan Irma Hutabarat (kiri)
Istimewa dan capture Kompas TV

Putri Candrawathi (kanan) dan aktivis perempuan Irma Hutabarat (kiri)

"Masyarakat itu sudah bertanya-tanya kenapa begitu banyak keistimewaan yang diberikan kepada Putri, Sambo ? dari mulai dia tidak di tahan dari mulai dapat cuti, cuti tujuh hari kali dua," bebernya.

"Sementara wakturekonstruksienggak ada sakitnya sama sekali, bisa berpelukan, bisa menyandarkan kepalanya di bahu yang tidak mungkin didapat daritersangkalain," sambungnya.

Perbedaan perlakuan itu juga menurutnya, dapat terlihat dari rekayasaFerdySamboCS.

"Perlakuan yang berbeda tentu saja karena akan terlihat sekali betapa itu rekayasa dan itu berdasarkan omongan dari Sambo dan Kuat Ma'ruf," kata Dia.

Dalam kesempatan yang lain Irma Hutabarat juga menganggap negara telah mengabaikan nasib Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Irma menyebut, pada kasus meninggalnya Brigadir Yosus Hutabarat, yang paling menderita adalah Rosti Simanjuntak, yang tinggal di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.

mengkritisi lembaga negara yakni DPR, yang telah bersidang dan membahas soal kematian Brigadir Yosua Hutabarat.

"Parlemen bersidang, tidak satupun yang peduli apa yang terjadi pada keluarga Yosua," ujarnya.

Baca Juga: Dari Magelang ke Rumah Dinas Nempel Putri Candrawathi, Kebenaran Hubungan Spesial Kuat Ma'ruf dan Istri Bosnya Terungkap saat Rekonstruksi, Ini Bukti Nyatanya!

Dia merasa bahwa DPR turut melupakan keluarga yang kini paling bersedih atas peristiwa ini.

"Tidak ada yang tanya bagaimana keadan ibunya, bagaimana bapaknya. Mereka (keluarga Yosua) orang miskin, gaji dibayar 600 ribu per tiga bulan," ucapIrmaHutabaratdengan mata berkaca-kaca.

Irma Hutabarat, yang merupakan Ketua Komunitas Civil Society Indonesia, merasa sesak ketika mengingat kondisi ibunda Yosua Hutabarat.

Source : Tribun Medan TribunnewsBogor.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular